• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Penerjemahan Kitab Kuning Pesantren

tebuireng.co by tebuireng.co
2021-08-21
in Kitab Kuning, News, Program TI
0
madrasah menerjemah sesi xi

H. Achmad Roziqi, Lc., M.H.I. (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Jombang (13/08/2021), H. Achmad Roziqi, Lc., M.H.I. sebagai pemateri Madrasah Menerjemah kali ini menjelaskan tentang “Penerjemahan Kitab Kuning Pesantren”. Materi ini disampaikannya secara virtual dalam program Madrasah Menerjemah yang diselenggarakan oleh Tebuireng Initiatives.

Diawal materi, Ustadz Achmad Roziqi menyampaikan tentang memahami penerjemahan. “Penerjemahan adalah proses menemukan padanan bahasa sasaran bagi ujaran bahasa sumber,” jelasnya. Beliau juga menyampaikan tentang memahami kitab kuning hingga struktur kitab kuning itu sendiri. Di pesantren, kitab kuning di definisikan sebagai kitab keislaman berbahasa arab atau kitab keislaman berbahasa lainnya yang menjadi rujukan tradisi keilmuan Islam di Pesantren.

Dalam proses penerjemahan kitab kuning, Ustadz Achmad Roziqi menyampaikan bahwa penguasaan Tata Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk menerjemah Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia. “Bahasa Arab sebagai Bahasa Sumber dan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Sasaran,” tambahnya.

Baca Juga: Madrasah Menerjemah Pertemuan Kesepuluh

Pemilihan diksi dalam penerjemahan kitab kuning juga tak kalah pentingnya. Namun harus diingat bahwa syarat diksi adalah tepat, benar dan lazim. Pemilihan diksi memiliki hubungan yang erat dengan makna, diantaranya seperti: makna umum dan makna khusus, makna denotatif dan konotatif serta makna yang lainnya.

Pada akhir sesi materi “Penerjemahan Kitab Kuning Pesantren” Madrasah Menerjemah pertemuan kesebelas ini, Ustadz Achmad Roziqi berpesan, “Setelah memahami Bahasa Sumber, melepas seluruh belenggu bahasa sumber lalu beralih secara totalitas ke dalam bahasa sasaran adalah jalan yang benar dalam menerjemah.”

Tags: madrasah menerjemahTebuireng Initiatives
Previous Post

5 Kesan KH. Abu Bakar Kepada Gurunya, KH. Hasyim Asy’ari

Next Post

Aswaja dan Materialisme, Ada Titik Temunya?

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Kader Muslimat NU melakukan pemantapan kader aswaja (Ist)

Aswaja dan Materialisme, Ada Titik Temunya?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam
  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng