• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Menyikapi Isu Kesehatan Mental ala Ibnu Sina

tebuireng.co by tebuireng.co
2025-02-08
in Galeri
0
Menyikapi Isu Kesehatan Mental ala Ibnu Sina. (Ist)

Menyikapi Isu Kesehatan Mental ala Ibnu Sina. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Di era digital seperti saat ini, isu kesehatan mental kian menjadi sorotan hangat yang ramai dibicarakan di berbagai platform media sosial. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental sering kali masih terabaikan, padahal ini adalah aspek penting dalam kehidupan.

Kemudahan akses internet yang memungkinkan siapa saja untuk terhubung dengan berbagai platform hanya dalam satu klik menjadi salah satu faktor yang memperburuk tekanan mental.

Berdasarkan survei Populix pada tahun 2022 terhadap 1.005 responden berusia 18-54 tahun, banyak orang menyadari bahwa mereka memiliki masalah kesehatan mental.

Gejala yang paling umum meliputi perubahan suasana hati, gangguan kualitas tidur, menurunnya nafsu makan, kecemasan berlebih, pelupa, hingga mudah marah. Ini menegaskan bahwa masalah kesehatan mental bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia atau latar belakang.

Ibnu Sina, seorang filsuf dan ilmuwan Muslim legendaris, meberikan panduan praktis dalam memahami kesehatan mental. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Dr. Fahruddin Faiz dalam sebuah kajiannya di Masjid Jenderal Sudirman Yogyakarta.

Ia menjelaskan bahwa menurut Ibnu Sina, seseorang yang sehat secara mental memiliki empat ciri utama. Pertama, memiliki emosi yang stabil, yakni kemampuan untuk mengendalikan amarah maupun kebahagiaan dengan bijak.

Kedua, memiliki pikiran yang jernih, yakni pikiran yang mampu berfungsi normal dan tidak mudah terdistraksi oleh hal-hal negatif.

Ketigaa, memiliki harmoni antara jiwa dan tubuh: Mental dan fisik berjalan beriringan. Jika jiwa terganggu, tubuh juga cenderung ikut terkena dampaknya.

Keempat, memiliki keseimbangan spiritual dan moralitas. Menurutnya, spiritualitas dan moralitas ibarat fondasi utama dalam membangun jiwa dan tubuh yang sehat.

Ibnu Sina juga membagi unsur manusia ke dalam dua elemen penting. Yakni unsur vegetatif (kebutuhan dasar seperti makan, tidur, dan reproduksi) serta unsur hewani (emosi, gerak, dan indra).

Kesehatan mental, menurutnya, hanya akan tercapai ketika kedua unsur ini berada dalam kendali rasionalitas yang sehat. Jika keseimbangan tersebut terganggu, individu berisiko terjebak dalam perilaku destruktif atau tidak rasional.

Lalu, bagaimana cara menjaga kesehatan mental di era yang penuh tekanan ini? jika melihat dari ciri seseorang yang memiliki kesehatan mental seperti yang dijelaskan Ibnu Sina, maka langkah awal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental ketika diterpa tekanan adalah menjaga kejernihan pikiran.

hal tersebut bisa dilakukan dengan memberi waktu istirahat dari rutinitas yang melelahkan. Berjalan-jalan, menikmati hobi, atau sekadar meluangkan waktu untuk diri sendiri bisa menjadi cara sederhana untuk menyegarkan pikiran.

Selain itu, memenuhi kebutuhan spiritual juga penting. Hubungan yang kuat antara individu dan Tuhannya melalui ibadah dapat memberikan ketenangan hati dan membantu meredakan beban pikiran.

Dengan memadukan unsur vegetatif, hewani, dan rasional yang seimbang juga dapat  menjadi faktor dalam mencapai kehidupan yang lebih harmonis.

Penulis: Nafisa Izzah

Editor: Thowiroh

Baca juga: Makna Slow Living menurut Fahruddin Faiz

Previous Post

Optimalisasi Pariwisata Indonesia: Potensi, Tantangan, dan Solusi untuk Keberlanjutan

Next Post

Seni Hidup Santai ala Nishida Masaki

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Seni Hidup Santai aal Masaki Nishida. (Ist)

Seni Hidup Santai ala Nishida Masaki

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng