Manajemen Leha-Leha berisi mengenai buku tentang konsep manajemen gaya hidup santai dan pentingnya beristirahat yang berkualitas dengan melakukan tanpa rasa bersalah. Di era modern ini aktivitas seperti tak ada hentinya, sehingga waktu libur tidak dinikmati dengan baik. Apalagi banyaknya perusahaan yang membuat karyawannya terus menjawab notifikasi dari pekerjaan.
Survei Yougov Desember 2023, 51% penduduk dewasa di Indonesia tidur kurang dari 7 jam per hari. Bahkan, 24% tidur kurang dari 5 jam per hari. Artinya, hanya 48% penduduk yang tidur sesuai standar atau lebih. Begitu juga survei yang dilakukan oleh penduduk di 17 negara pasar internasional bahwa Indonesia menempati di posisi ke-15 dengan penduduk yang tidur tujuh jam. Padahal jika menurut Kemenkes kebutuhan orang dewasa untuk tidur yaitu 7-8 jam setiap hari. Artinya masyarakat Indonesia masih sedikit meluangkan waktunya untuk tidur.
Buku ini ditulis dengan latar belakang negara Jepang yang gila kerja, kerja keras yang berlebihan, dan peningkatan adanya masalah kesehatan mental seperti depresi, insomnia, dan yang lainnya. Apalagi dengan latar belakang penulis sebagai seorang medis atau psikolog.
Bab pertama, penulis menjelaskan mengapa istirahat begitu penting untuk kesehatan akan kebutuhan istirahat seperti mengambil cuti dan liburan mengingat pentingnya istirahat ini guna menunjang produktivitas. Selain itu juga kurangi adanya hambatan dalam beristirahat seperti rasa bersalah, tekanan sosial, dan perfeksionisme.
Lalu di bab dua, penulis menjelaskan bagaimana membuat istirahat itu menjadi berkualitas dan menyenangkan. Istirahat dengan cara sederhana seperti mendengarkan musik, jalan-jalan, dan membaca buku. Penulis juga memberikan saran untuk melakukan liburan atau hari ini yang disebut healing tanpa adanya rencana untuk mengurangi beban rencana.
Pada bab terakhir di buku manajemen leha-leha ini, penulis membahas pentingnya tidur yang cukup dan berkualitas. Tak lupa juga membahas bagaimana mengelola waktu istirahat agar tidak mengganggu pekerjaan atau aktivitas lainnya. Ia juga memberikan tips untuk membuat jadwal istirahat dan cara mengatasi dan gangguan yang mungkin muncul.
Penulis juga membahas berbagai teknik istirahat yang bisa dilakukan di rumah, dikantor, maupun di tempat lain. Ia juga memberikan bagaimana contoh kegiatan yang bisa membantu relaksasi tubuh dan pikiran seperti meditasi, yoga, dan pernafasan. Tak kalah penting dengan olahraga, penulis memberikan tips kualitas tidur mengingat belakangan ini banyak yang mengalami insomnia karena overthinking.
Penulis juga menekankan pentingnya beristirahat dari hubungan antar manusia yang melelahkan, seperti menghindari interaksi dengan orang-orang yang membuat stres dan mencari tempat aman untuk menyendiri ketika diperlukan.
Ada poin penting yang menarik didalam buku ini seperti pentingnya Work Life Balance atau keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, untuk upaya tidak terlalu keras pada diri sendiri dan tetap menikmati hidup. Meskipun hari ini tuntutan terhadap perubahan dalam dunia kerja yang serba cepat.
Tak hanya membahas soal istirahat dan kesehatan, Penulis banyak mendorong pembaca untuk mencari cara baru dalam menyelesaikan masalah dengan lebih santai, menjaga produktivitas dengan menjaga kebahagiaan, upaya meningkatkan fokus dan kreativitas.
Akan tetapi, pembahasan yang dibahas penulis sedikit kurang mendalam lantaran fokus pada beberapa aspek seperti praktik kesehatan dan istirahat itu sendiri, namun sepertinya penulis juga ingin memberikan pandangan bahwa buku ini termasuk kategori bacaan yang ringan lantaran tujuan dari penulis agar lebih relaksasi dan juga perspektif bahwa istirahat itu tak selamanya buruk.
Buku ini direkomendasikan kepada mereka yang sibuk kerja bagai kuda atau para kerja yang sistem kerjanya 996 (bekerja pukul 9 pagi hingga 9 malam selama 6 hari). Buku ini sangat layak untuk dibaca untuk bisa mengelola waktu istirahat yang baik.
Apalagi tujuan dari penulis ini mengajak pembaca agar tidak terjebak dalam rutinitas yang monoton dan lebih santai, sejalan dengan konsep hidup slow living. Hal ini juga guna untuk upaya peningkatan kinerja dan kualitas hidup.
Data buku
Judul : Manajemen Leha-Leha
Penulis : Nishida Masaki
Penerbit: Haru
Tahun Terbit: 2020
Jumlah Halaman:228 halaman
Peresensi: Maulida Fadhilah Firdaus
Editor: Thowiroh
Baca juga: Resensi Buku: Rich Dad Poor Dad