• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Menjaga Kesehatan Mental dengan Menulis

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-12-14
in Kolom Pakar
0
Menjaga Kesehatan Mental dengan Menulis

Menjaga kesehatan mental dengan menulis (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Menjaga kesehatan mental dengan menulis merupakan salah satu terapi yang sangat dianjurkan. Karena dengan menulis, seseorang bisa mengeluarkan isi pikirannya. Dalam terapi ini, menulis yang dimaksud yaitu dilakukan secara bebas.

Kesehatan mental akhir-akhir ini menjadi semacam momok bagi kalangan remaja Indonesia. Bukan tanpa sebab, hal ini didukung oleh data yang menunjukan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia memiliki gangguan kesehatan mental.

Angka ini setara dengan 15,5 juta dan 2,45 juta merupakan remaja, data ini menurut Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS). Namun, sebelum kita menjaga kesehatan mental, harus tahu dulu apa kesehatan mental itu?

Kesehatan mental ialah keadaan atau kondisi sejahtera dalam diri seseorang, ketika seseorang tersebut mampu menyadari kemampuan yang ia miliki, bekerja produktif, aktif di komunitas atau lingkungannya, dan mampu mengatasi stres dan tekanan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebaliknya, tanda kesehatan mental terganggu yaitu ketika seseorang tidak bisa mengontrol dirinya sendiri atas emosi yang ia rasakan, terganggungnya kemampuan berpikir, dan terganggunya suasana hati.

Isu tentang kesehatan mental mulai banyak disadari oleh berbagai kalangan setelah adanya pandemi. Hal ini disebabkan selama pandemi, remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental terus melonjak jumlahnya.

Gangguan kesehatan mental dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya, proses adaptasi new normal, pembelajaran daring, isolasi sosial, terlalu banyak mengonsumsi berita atau informasi karena lamanya menatap layar, dan penggunaan media sosial.

Meski sudah semakin banyak yang mulai aware dengan kesehatan mental, tentu masih banyak juga yang tidak peduli atau belum mengerti cara menangani atau cara menjaganya. Menjaqga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Mental yang sehat membuat orang bisa berfikir tenang.

Penanganan gangguan kesehatan mental dapat dilakukan menggunakan terapi dengan bantuan profesional atau yang ahli dalam bidangnya. Karena, kesehatan mental bukan sesuatu yang bisa didiagnosis sendiri.

Sedangkan salah satu cara pencegahan gangguan kesehatan mental atau menjaga kesehatan mental adalah dengan menulis. Mengeluarkan beban pikiran lewat tulisan di buku harian atau media lainnya.

Menulis adalah kegiatan menuangkan isi pikiran, ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan. Menulis juga merupakan salah satu bentuk komunikasi melalui tulisan. Menulis memiliki manfaat yang sangat banyak termasuk untuk menjaga kesehatan mental.

Jurnal JMIR Mental Health pernah menerbitkan sebuah penelitian pada tahun 2018 tentang manfaat menulis untuk kesehatan mental. 70 orang dewasa dengan berbagai kecemasan dan kondisi medis, diminta para peneliti untuk menulis selama 15 menit, 3 hari seminggu dalam 3 bulan.

Hasilnya, gejala depresi semakin menurun dan perasaan sejahtera semakin meningkat dirasakan oleh para peserta. Penelitian ini menunjukan bahwa menulis bisa digunakan sebagai terapi pencegahan atau upaya dalam menjaga kesehatan mental.

Langkah awal menulis untuk kesehatan mental adalah dengan menulis jurnal harian (journaling). Tumpahkan segala apa yang dipikiran ke dalam tulisan. Abaikan peraturan atau kaidah bahasa sehingga ketika menulis tidak merasa terhambat dengan tata bahasa.

Memang, menulis bukan hal yang mudah meski sekadar tulisan bentuk jurnal harian atau karangan bebas. Tapi, proses panjang menulis dimulai dari menulis sekarang juga. Apakah Anda ingin menjaga kesehatan mental?

Rindi Andriansah (Cukir, 14/11/2022)

Tags: menjaga kesehatan mentalterapi menulis
Previous Post

3 ‘Kontroversi’ Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022

Next Post

Kilas Balik Insiden Mekkah Berdarah 1979

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Kilas Balik Insiden Mekkah Berdarah 1979

Kilas Balik Insiden Mekkah Berdarah 1979

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng