tebuireng.co – Lima kebiasaan yang merusak kesehatan ini sering terjadi, tapi tidak disadari mayoritas manusia. Lima kebiasaan yang merusak tersebut adalah:
Pertama, menghabiskan waktu di media sosial
Menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial (medsos) dapat merusak kesehatan mental kita. Ironisnya, penelitian telah menemukan bahwa media sosial sebuah platform yang dimaksudkan untuk menyatukan orang-orang justru dapat menyebabkan perasaan terisolasi.
Semakin banyak waktu yang dihabiskan orang di media sosial, semakin mereka merasa terisolasi secara sosial dan ini sangat berbahaya bagi kesehatan mental maupun fisik kita.
Baik itu foto liburan atau foto mobil baru, melihat postingan medsos orang lain juga dapat membuat kita menyimpulkan bahwa hidup kita tidak sesuai dengan kehidupan teman-teman kita. Penelitian menunjukkan iri pada teman di medsos bisa meningkatkan risiko depresi.
Dan penelitian menunjukkan iri pada teman di medsos bisa meningkatkan risiko depresi. Di samping itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kebanyakan orang berpikir medsos akan membantu mereka merasa lebih baik, sehingga mereka terus mencari lebih banyak lagi.
Kenyataannya, para peneliti telah menemukan waktu yang dihabiskan di medsos dapat menurunkan suasana hati orang.
Jadi, daripada menghabiskan waktu berjam-jam untuk menelusuri medsos, lebih baik menginvestasikan waktu dan energi kita ke dalam interaksi langsung.
Misalnya, makan siang bersama teman, menelepon seseorang, atau menjadwalkan makan malam bersama keluarga besar karena interaksi sosial di kehidupan nyata bisa sangat meningkatkan kesejahteraan.
Kedua, sering begadang.
SerKita mungkin berpikir bahwa menunda waktu tidur atau begadang selama 30 menit akan membantu kita menyelesaikan beberapa tugas lagi sebelum tidur.
Mungkin kita berpikir jika kita masih akan cukup istirahat karena kita akan tidur lebih lambat besok. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kapan kita tidur mungkin sama pentingnya dengan seberapa banyak kita tidur. Sehingga begadang setiap malam tentu berbahaya.
Membiasakan diri untuk tidur pada jam yang wajar dan bangun pagi mungkin akan sulit pada awalnya. Namun, kita tetap bisa menyesuaikan diri dengan jadwal baru dari waktu ke waktu dan itu bisa membantu kita membuat keputusan yang lebih sehat untuk diri sendiri sepanjang hari.
Begadang terlalu sering berarti tidak menghargai hak tubuh yang ingin istirahat.
Ketiga, boros.
Pengeluaran anggaran yang berlebihan mungkin memiliki efek berbahaya dalam jangka panjang seperti menambah utang. Efeknya juga dapat meluas melampaui batas rekening bank kita.
Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam Clinical Psychology Review menemukan korelasi antara penyakit mental dan masalah keuangan. Para peneliti menyimpulkan, kemungkinan memiliki masalah kesehatan mental tiga kali lebih tinggi di antara orang-orang yang memiliki utang.
Bahkan, ada hubungan yang lebih tinggi antara bunuh diri dan utang. Di mana, orang yang melakukan bunuh diri delapan kali lebih mungkin terlilit utang. Tentu saja, studi korelasional tidak membuktikan sebab-akibat. Tidak ada yang tahu pasti.
Baca Juga: Kebnagkitan Ekonomi Pesantren
Namun, utang bisa memicu tingkat stres yang tinggi dan terlalu banyak stres dapat berdampak buruk bagi kesehatan kita.
Jadi, kendalikan keuangan kita dengan membuat rencana anggaran. Sebab, mengatur keuangan dengan baik dapat berdampak positif pada kepuasan hidup kita secara keseluruhan.
Keempat, mengkritik diri sendiri.
Apabila kita sering mengkritik diri sendiri dengan menyebut diri kita bodoh setiap kali membuat kesalahan atau menunjukkan setiap kekurangan, itu bisa menjadi hal yang buruk bagi kesehatan.
Sebab, menyalahkan diri sendiri dan merendahkan diri sendiri terbukti dapat berpengaruh kurang baik, khususnya terhadap kesehatan mental.
Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Personality and Individual Differences menemukan, kritik diri yang keras meningkatkan gejala depresi Self-compassion, di sisi lain, kerap dikaitkan dengan kesehatan dan ketahanan psikologis yang lebih besar.
Maka dari itu, mengubah cara berpikir sepertinya dapat membantu kita merasa lebih baik, tidak berlebihan mengkritik diri sendiri, tapi juga menghargai keberhasilan yang ada. Ini adalah kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan, tetapi dengan upaya bersama, kita dapat belajar mengembangkan dialog batin yang lebih baik.
Kelima, makan ketika tidak lapar
Makan saat nonton film, makan secara emosional (penasaran), makan malam hari, atau makan berlebihan di acara sosial hanyalah beberapa alasan kita mungkin makan lebih banyak dari yang kita butuhkan.
Perlu diingat bahwa mengonsumsi kalori ekstra dapat menyebabkan kita menjadi kelebihan berat badan yang bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan stroke, berat badan yang berlebihan.
Menjadikan makan sebagai hiburan saat adalah masalah bukan solusi yang baik. Selain menghabiskan uang, juga membuka potensi datangnya penyakit baru.
Bagaimana menurut sahabat tentang lima kebiasaan yang merusak ini?