tebuireng.co – Mengatakan anak bodoh menurut Buya Arrazy Hasyim sebaiknya dihindari oleh orang tua kepada anaknya. Meskipun dalam keadaan emosi amarah. Hal ini karena ucapan orang tua itu sakral dan bisa jadi kenyataan.
“Marah ke anak, jangan sampai katai dia dengan hal buruk. Kamu ini bodoh amat!, maka bodoh beneran,” jelasnya seperti dikutip dari Pikiran Rakyat dan akun youtube Ribath Nouraniyyah, Sabtu (01/01/2021).
Buya Arrazy Hasyim juga melarang orang tua mengucapkan sumpah serapah ke anak saat mereka sulit didik atau diarahkan. Orang tua yang tidak terdidik, terutama ayah seringkali meluapkan emosi kepada sang anak.
“Jangan mengatakan hal apapun yang jelek-jelek, apalagi sampai mengatakan sumpah serapah seperti tolol, dan sebagainya, itu tidak boleh. Jangan!, jangan ngomong begitu, itu bala bencana itu,” tegasnya.
Tokoh asal Minang ini memberikan tips agar tidak mengatakan anak bodoh dengan mengucapkan hal yang baik dan ketika sedang mengajarkan anaknya, hendaklah membaca doa terlebih dahulu. Agar ketika anaknya susah diajarkan, orang tua tidak marah-marah.
Menurut Arrazy Hasyim, doa paling mudah dan simpel ketika mengajar anak yaitu membaca Al-Fatihah terlebih dahulu.
“Kalau memakai doa, mau marahpun tidak akan jadi bisa jadi kita akan menghindar dari hal tercela itu,” ungkap Buya Arrazy Hasyim.
Baca juga: Debat Arrazy Hasyim vs Salafi
Buya Arrazy juga meminta orang tua jangan terlalu memanjakan anak. Karena anak yang terbiasa dimanja dan saat nikmat itu diambil sedikit saja maka ia merasa nikmat tersebut dikurangi.
Ketika anak ingin jajan terus maka diingatkan dan jangan jadi kebiasaan. Orang yang terbiasa hidup bersahaja, maka diberikan sedikit saja sudah bersyukur.
“Sekali-kali ibu harus tega sama anak. Jangan juga terlalu tega,” pinta Buya Arrazy Hasyim.
Arrazy Hasyim juga mengingatkan setiap orang tua dalam merawat anak berniat merawat titipan Allah bukan karena ingin dibalas suatu hari nanti. Itu namanya tidak tulus.
“Tidak usah berniat merawat anak agar nanti di hari tua dirawat. Nanti kecewa. Sudah banyak contohnya kecewa karena anak,” tandasnya.