Ketua umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ), KH Yahya Cholil Staquf ( Gus Yahya ) mengajak masyarakat utamanya anak muda sebagai generasi masa depan untuk terus mempelajari Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini disampaikan dalam acara istighotsah Harlah ke 101 NU di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran. Ahad, (28/01)24).
“Saya mengajak seluruh generasi muda NU untuk tidak menunda-nunda belajar tentang NU karena kalian pada saatnya akan menjadi pemimpin NU,” ajak Gus Yahya.
Ia menjelaskan bahwa NU merupakan kendaraan untuk sebuah perjuangan besar yang mana untuk menjalaninya dari waktu ke waktu membutuhkan kekuatan yang juga semakin besar. Oleh karena ini, mempelajari NU sejak saat ini menjadi hal yang sangat penting sebagai bekal bagi generasi penerus dalam memperjuangkan dan mewujudkan cita-cita para pendiri NU.
Gus Yahya juga menegaskan bahwa memasuki abad ke-2 NU, Setiap kita harus tahu dan tidak boleh lupa bahwa NU didirikan dengan niat dan harapan akhirat yang mana hal tersebut diaplikasikan dengan cara mengupayakan pelaksanaan dari tuntunan agama Allah. Sehingga setiap keputusan yang diambil merupakan titik final yang tidak perlu diragukan karena dalam setiap keputusan selalu didasari dengan pertimbangan agama dan syariat.
Ia menambahkan bahwa kepemimpinan NU berdiri dengan kepemimpinan syariat untuk mengkonsolidasi dalam membangun ukhuwah bersama dengan satu wawasan bersama dalam perjuangan bersama menuju tujuan bersama.
Dalam acara tersebut, Gus Yahya juga menjelaskan bahwa pelaksanaan istighosah dalam memasuki abad ke-2 NU merupakan lambang penguat dan tonggak permulaan bagi kejayaan NU di masa depan. Ia mengatakan bahwa tugas para anggota di abad ke-2 adalah mengupayakan agar perjuangan NU terus berlangsung hingga melewati abad ke-3 nantinya. Bahkan dengan harapan, perjuangan NU terus berhasil dan berkibar hingga abad ke-7.
Hal ini menjadi tantangan bagi para generasi muda yang akan menjadi pemimpin NU nantinya. Dan hal yang paling sederhana untuk terus mengusahakannya adalah dengan terus mempelajari NU. Sebagaimana yang menjadi wasiat KH Ali Ma’sum bahwa setiap kita harus menekuni dan tidak boleh lelah dalam mempelajari NU.
“Belajarlah tentang NU dari sekarang dan jangan berhenti sampai kapanpun walaupun sudah menjadi apapun,” tutup Gus Yahya.