• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Ketua MUI Jelaskan Pentingnya Memahami Batasan Toleransi

tebuireng.co by tebuireng.co
2024-05-25
in News
0
Ketua MUI Jelaskan Pentingnya Memahami Batasan Toleransi

Ketua MUI Jelaskan Pentingnya Memahami Batasan Toleransi (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang dakwah dan ukhuwah, KH Cholil Nafis menjelaskan terkait pentingnya memahami batasan toleransi dalam beragama.

Menurutnya, terdapat dua bentuk toleransi dalam beragama yang harus dipahami. Hal ini agar memudahkan umat islam menjaga batasan dalam menjalankan praktik toleransi antar umat beragama.

Dalam postingan di akun instagram pribadinya, KH Cholil Nafis menjelaskan bahwa dua bentuk toleransi dalam beragama tersebut yang pertama dalam hal akidah. Yakni memberikan kebebasan kepada umat agama lain untuk melaksanakan ibadah hari raya sesuai keyakinan mereka dan tidak menghalangi pelaksanaannya.

Setiap umat yang menjalankan toleransi harus memberikan kesempatan kepada umat agama lain yang sedang merayakan ritual ibadah dan perayaan hari besar mereka.

Yang kedua dalam hal muamalah yakni melaksanakan praktik bekerja sama secara harmonis dalam banyak hal utamanya dalam urusan sosial, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Penjelasan tersebut dipaparkan KH Cholil Nafis dalam menanggapi sebuah video viral yang menampakkan 44 biksu sedang singgah dan beristirahat di sebuah masjid di daerah Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah.

Para biksu tersebut tampak sedang menjalankan tradisi berjalan kaki menjelang perayaan suci tri waisak pada minggu, (19/05) lalu. Takmir masjid setempat menyambut kedatangan biksu yang ingin beristirahat sebagai tamu dengan menyuguhi minuman dan camilan di masjid.

Ketua MUI lantas memberikan komentar  terkait penyambutan 44 biksu oleh takmir masjid yang dianggap sebagai praktik toleransi yang tidak tepat dan melebihi batasan. Ia menjelaskan bahwa masjid merupakan tempat ibadah bagi umat muslim yang seharusnya tidak dijadikan tempat untuk hal lain seperti menerima dan menyambut tamu.

Menurutnya, memberikan tempat istirahat ataupun menyambut tamu bisa dilakukan di tempat lain selain masjid yang sudah menjadi ikonik sebagai tempat beribadah umat Islam.

Penjelasan KH Cholil Nafis ini mendapat respons baik dari para warganet karena dianggap sebagai edukasi dan membantu memberikan pencerahan serta wawasan lebih utamanya dalam praktik menjalankan toleransi antar umat beragama agar tidak kebablasan dan melebihi batas.

Baca juga: Kuatkan Toleransi, Habib Luthfi Yakin Indonesia Akan Tetap Utuh

Tags: Ketua MUIKH Cholil Nafistoleransi
Previous Post

6 Pesan Panitia Linjam untuk Jemaah Haji Indonesia 2024

Next Post

Mengenal Rukun Islam dan Dalil Urutannya

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Mengenal Rukun Islam dan Dalil Urutannya

Mengenal Rukun Islam dan Dalil Urutannya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Menata Ulang Relasi Rumah Tangga Antara Laki-laki dan Perempuan
  • Profil Gus Irfan, Menteri Haji dan Umrah Pertama di Indonesia
  • 21 Dalil Merayakan Maulid Nabi Menurut Sayyid Muhammad al-Maliki
  • Pendapat Gus Baha Terkait Demontrasi: Boleh Dilakukan Asal Tidak Mudarat
  • Pesan PCNU Jombang kepada Aparat Keamanan dan Masyarakat

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng