• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Hadis Palsu Seputar Maulid Nabi

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-10-13
in Hadits
0
Hadis Palsu Seputar Maulid Nabi

Hadis palsu seputar maulid nabi (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Hadis palsu seputar maulid Nabi Muhammad banyak disebarkan oleh kelompok yang anti dengan perayaan maulid. Hadis palsu ini tersebar di berbagai akun media sosial, disebarkan secara masif.

Maulid Nabi Muhammad, tidak hanya segi keabsahannya yang mendapat sorotan dengan tuduhan bidah, tapi juga ditambah dengan bahan ceramah para pengamal maulid yang kurang selektif dalam mengambil dalil. Setidaknya ada dua riwayat yang paling keras mendapat kritikan:

1. Hadis mengagungkan kelahiran Nabi Muhamamad

Para ulama ahli hadis yang memfatwakan maulid Nabi Muhammad, seperti Al-Hafidz Ibnu Hajar, Al-Hafidz As-Suyuthi, Al-Hafidz As-Sakhawi hingga ulama kontemporer seperti Sayid Muhammad Al-Maliki, Maulana Syaikh Ali Jumah dan lainnya, tidak ada satupun yang berhujah dengan riwayat berikut:

من عظم مولدي كنت شفيعا له يوم القيامة

“Barangsiapa yang mengagungkan hari kelahiranku maka aku akan memberi syafaat untuknya di hari kiamat”

Terkait dengan status riwayat ini, Syaikh Ismail Al-Yamani menulis di dalam kitabnya Fatawa Haramain:

ﻭﻣﺎ ﺫﻛﺮﺗﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺬﻱ ﺃﻭﺭﺩﻩ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﻧﻮﻭﻱ ﺍﻟﺠﺎﻭﻱ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﺃﻣﺪﻧﺎ ﻣﻦ ﺑﺮﻛﺎﺗﻪ ﻓﻠﻴﺲ ﻟﻪ ﺃﺻﻞ ﺑﻞ ﻫﻮ ﺣﺪﻳﺚ ﻣﺼﻨﻮﻉ ﻭﻣﺨﺎﻳﻞ ﺍﻟﻮﺿﻊ ﻋﻠﻴﻪ ﻻﺋﺤﺔ. ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻫﻨﺎﻙ ﺣﺪﻳﺚ ﻣﺜﻞ ﻫﺬﺍ ﺃﻭ ﻗﺮﻳﺐ ﻣﻨﻪ ﻭﻟﻮ ﺑﺄﻗﻞ ﺩﺭﺟﺎﺕ ﺍﻟﺮﻭﺍﻳﺔ ﻭﺍﻟﻘﺒﻮﻝ ﻟﻜﺎﻥ ﻣﺴﺘﻨﺪﺍ ﻟﺮﻓﻊ ﺍﻟﻨﺰﺍﻉ ﻭﻣﻀﻌﻔﺎ ﻟﺪﻋﻮﻯ ﺍﻟﺨﺼﻢ ﻭﻟﻜﺎﻥ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻔﺎﻅ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﻳﺬﻛﺮﻭﻧﻪ ﻓﻰ ﻣﻨﺎﻇﺮﺗﻬﻢ ﻭﻣﺪﺍﻓﻌﺘﻬﻢ ﻭﻟﻢ ﻳﻘﻊ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ. ﻭﻳﻌﺘﺬﺭ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﻧﻮﻭﻯ ﺍﻟﺠﺎﻭﻯ ﺑﺄﻧﻪ ﻛﻐﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﻘﻬﺎﺀ ﻳﺘﺴﺎﻫﻠﻮﻥ ﻓﻰ ﺍﻟﺮﻭﺍﻳﺔ ﻳﻜﻮﻥ ﺟﻞ ﻏﺮﺿﻬﻢ ﻭﻣﻌﻈﻢ ﻗﺼﺪﻫﻢ ﺍﺛﺒﺎﺕ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ. ﻭﺫﻟﻚ ﻷﻥ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ ﺻﺤﻴﺢ ﻛﻤﺎ ﻳﻌﻠﻢ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ ﻣﻘﺪﻣﺔ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻗﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﺪﺳﻮﺳﺎ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻰ ﻛﺘﺒﻪ ﺃﻭ ﻳﻜﻮﻥ ﻭﻗﻊ ﻷﺣﺪ ﺍﻟﻌﺎﺭﻓﻴﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺑﻄﺮﻳﻖ ﺍﻟﺮﺅﻳﺎ ﺍﻟﻤﻨﺎﻣﻴﺔ ﻭﻟﻜﻦ ﻣﺎ ﺛﺒﺖ ﺑﺬﻟﻚ ﻻ ﻳﺼﻠﺢ ﻟﻺﺳﺘﺪﻻﻝ

“Hadis yang kalian sebutkan disampaikan oleh ulama yang sangat alim, Syaikh Muhammad Nawawi Al-Bantani, semoga Allah memberi rahmat kepadanya dan menganugerahkan berkahnya untuk kita, tidak ada dasarnya, bahkan hadis palsu. Tanda-tanda kepalsuannya cukup terlihat. Andaikan saja ada hadis tentang maulid nabi yang seperti ini atau mendekati dengan derajat riwayat yang bisa diterima maka akan dijadikan pegangan untuk menghilangkan perbedaan pendapat dan bisa melemahkan lawan. Dan sungguh para imam ahli hadis dan lainnya akan menggunakan hadis tersebut. Syaikh Nawawi dan ulama fikih lainnya dapat ditolerir dengan mudah menerima riwayat. Tujuannya adalah keabsahan makna. Boleh jadi karena kitabnya diselipkan oleh pihak lain atau menerima riwayat melalui mimpi. Akan tetapi riwayat ini tidak bisa dijadikan dalil”

Sumber: Derajat hadis seputar maulid

2. Hadis “Laulaka Ya Muhammad“

Hadis yang sudah popular di masyarakat “Laulaka laulaka maa khalaqtu al-Aflak”, memang belum dijumpai teks hadisnya dan jalur riwayatnya. Namun, bukan berarti salah dalam kandungan maknanya.

Sebab kita menemukan pendapat ulama dan sumber hadisnya, meskipun hadisnya diperselisihkan antara para ahli hadis. Ulama ahli hadis, Syaikh Al-Laknawi, menjelaskan:

قال علي القاري في تذكرة الموضوعات حديث لولاك لما خلقت الأفلاك قال العسقلاني موضوع كذا في الخلاصة لكن معناه صحيح فقد روى الديلمي عن ابن عباس مرفوعا أتاني جبريل فقال قال الله يا محمد لولاك ما خلقت الجنة ولولاك ما خلقت النار انتهى

Hadis “Laulaka laulaka maa khalaqtu al-Aflak”, menurut Ali Al-Qari dalam Tadzkirah Al-Maudhuat berdasarkan penilaian Al-Hafidz Ibnu Hajar adalah hadis palsu. Namun, secara makna hadis adalah sahih. Sebab Ad-Dailami meriwayatkan secara marfu’ bahwa Jibril datang kepadaku dan ia berkata: “Wahai Muhammad. Kalau bukan karena engkau, Aku tidak menciptakan surga. Kalau bukan karena engkau, Aku tidak menciptakan neraka.” (Al-Atsar Al-Marfu’ah fil Akhbar Al-Maudhuah 1/44)

Meskipun Syaikh Ibnu Taimiyah tidak mengakui keberadaan hadis di atas tetapi membenarkan dari sisi makna, dengan memberi penafsiran Qiyas Aulawi:

ومحمد سيد ولد آدم وأفضل الخلق وأكرمهم عليه ومن هنا قال من قال : إن الله خلق من أجله العالم أو أنه لولاه لما خلق عرشاً ولا كرسياً ولا سماء ولا أرضاً ولا شمساً ولا قمراً ، لكن ليس هذا حديثاً عن النبي لا صحيحاً ولا ضعيفاً ، ولم ينقله أحد من أهل العلم بالحديث عن النبي بل ولا يعرف عن الصحابة بل هو كلام لا يدرى قائله ، ويمكن أن يفسر بوجه صحيح كقوله تعالى سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ … بل يقتضي إذا كان أفضل صالحي بني آدم محمد ، وكانت خلقته غاية مطلوبة وحكمة بالغة مقصودة من غيره صار تمام الخلق ونهاية الكمال حصل بمحمد صلى الله عليه وسلم

“Muhammad adalah pemimpin anak Adam, makhluk paling utama dan paling mulia. Dari sini ada yang mengatakan “Allah menciptakan alam ini karena Muhammad”, atau “kalau bukan karena Muhammad maka Allah tidak menciptakan arsy, kursi, langit, bumi, matahari dan bulan”. Namun ini bukan hadis, baik sahih atau dhaif, juga tidak disampaikan oleh seorang pun dari ahli hadis, bahkan juga bukan dari sahabat, bahkan tidak diketahui siapa yang mengatakan. Namun boleh jadi ditafsirkan dengan cara yang benar, seperti firman Allah: “Kami tundukkan untuk kalian apa yang di langit dan di bumi”… Bahkan akan mengarahkan jika Muhammad adalah makhluk paling utama di antara Bani Adam yang saleh, serta penciptaan Muhammad adalah puncak yang diinginkan serta hikmah sempurna yang menjadi tujuan dibanding selain Muhammad, maka kesempurnaan penciptaan dan puncak kesempurnaan adalah dengan Muhammad shalla Allahu alaihi wa sallam (Majmu’ Fatawa, 11/96).

Untuk hadis Qudsi kedua di atas masih ditemukan jalur riwayat dan ada dari ahli hadis yang menerimanya meskipun sebagian lain menilai sebagai hadis palsu:

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: أوحى الله تعالى إلى عيسى: ” آمن بمحمد صلى الله عليه وسلم وأمر أمتك أن يؤمنوا به، فلولا محمد ما خلقت آدم ولا الجنة ولا النار، ولقد خلقت العرش على الماء فاضطرب فكتبت عليه لا إله إلا الله محمد رسول الله فسكن “

Ibnu Abbas berkata bahwa Allah memberi wahyu kepada Isa: “Imanlah kepada Muhammad. Perintahkan umatmu agar beriman kepada Muhammad. Jika bukan karena Muhammad maka tidak Aku ciptakan Adam, juga surga dan neraka. Aku ciptakan Arsy di atas air lalu bergerak. Aku tulis di atasnya Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka Arsy diam”

رواه أبو الشيخ في طبقات الأصبهانيين، والحاكم وصححه، وأقره السبكي في شفاء السقام، والبلقيني في فتاويه قال الذهبي : في سنده عمرو بن أوس لا يدري من هو انتهى

Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Syaikh dalam Thabaqat Asbihaniyyin, Al-Hakim dan menilainya sahih, ditetapkan oleh As-Subki dalam Syifa’ Al-Asqam dan Al-Bulqini dalam Fatawinya. Adz-Dzahabi mengatakan dalam sanadnya terdapat Amr bin Aus, dia tidak diketahui (Bahkan Adz-Dzahabi menilai hadis palsu).

Untuk dalil pelaksanaan maulid Nabi Muhammad silahkan baca kitab Husnul Maqshid fi Amalil Maulid karya Al-Hafidz As-Suyuthi. Selain itu cukup membahas keteladanan kisah-kisah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.

Oleh: KH Ma’ruf Khozin

Tags: - Hadis palsu seputar maulidapa isinya maulidBulan Maulidhadis palsukhutbah tema maulidMaulid meniru SyiahMaulid Nabi
Previous Post

Sifat yang Harus Dimiliki Pemimpin

Next Post

Kisah Kambing Keramat Milik Kiai Idris

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Kisah Kambing keramat Milik Kiai Idris

Kisah Kambing Keramat Milik Kiai Idris

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Etika Bertetangga dalam Hadis Nabi
  • Kemenag Resmi Memulai MQKN ke-8 dengan Tahapan Seleksi Via CBT Berbasis Kitab Kuning
  • Qailulah, Rahasia Tidur Siang Ala Nabi
  • Tafsir Surah Qaf Ayat 18: Pentingnya Menjaga Lisan
  • Dhau’ Al-Mishbah fi Bayani Ahkam An-Nikah, Panduan Pernikahan Karya Kiai Hasyim

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng