• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Gus Yahya Jelaskan Tantangan NU Memasuki Abad ke-2

Oleh: Thowiroh

tebuireng.co by tebuireng.co
2024-01-30
in Kebangsaan
0
Gus Yahya Jelaskan Tantangan NU Memasuki Abad ke-2

Gus Yahya Jelaskan Tantangan NU Memasuki Abad ke-2. Foto: TVNU

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

KH Yahya Cholil Tsaquf ( Gus Yahya ) menjelaskan tantangan Nahdlatul Ulama (NU) dalam memasuki abad ke-2. Hal ini disampaikan dalam acara pembukaan konferensi besar NU di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta. Senin, (29/01/24).

Menurut Gus Yahya, memasuki abad ke-2 ini, NU memiliki tantangan luar biasa baik di tingkat domestik (dalam negeri) ataupun tingkat global (luar negeri) yang mana hal ini harus diselesaikan secara bersama.

Di dalam negeri sendiri, tantangan yang besar adalah upaya untuk memperkuat Indonesia. Menurut Gus Yahya, tantangan ini bisa diatasi dengan terus menjaga persatuan di antara banyaknya perbedaan pandangan utamanya di kalangan internal NU. Ia mengatakan bahwa pada dasarnya, NU memiliki fungsi sebagai hakim untuk mempersatukan perbedaan apapun yang terjadi di kalangan umat dalam kerangka ahlusunnah waljamaah.

Ketua umum (Ketum)Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut juga menegaskan kepada seluruh anggota untuk senantiasa memperhatikan disiplin organisasi dengan mengikuti secara tegas dan teguh kepada keputusan kepemimpinan sebagai hakim yang menyelesaikan perbedaan. Menjaga persatuan dengan tidak saling menjatuhkan di antara keberagaman bisa menjadi kekuatan besar dalam memperkuat Indonesia.

Sementara itu, di tingkat global, tantangan NU di abad ke-2 ini adalah menjaga kedaulatan bangsa di tengah kecenderungan akan semakin runtuhnya perbatasan fisik dan geografis yang diikuti dengan tumbuhnya kekuatan-kekuatan besar.

Gus Yahya menjelaskan bahwa saat ini, terlihat sebuah dinamika dimana bangsa Indonesia seakan tidak menemukan satu arah yang tepat ke depan. Hal ini menjadi masalah yang serius yang harus segera diatasi karena bisa mengancam kedaulatan bangsa. Oleh karena itu, menurut Gus Yahya, salah satu jalan yang bisa dilakukan adalah dengan memperkuat bangsa dan negara sebagai kubu dalam menjaga kedaulatan bersama.

Gus Yahya menegaskan bahwa bangsa dan negara yang kuat bisa menjadi benteng untuk menjaga agar bangsa ini tidak dilemahkan oleh apapun, bahkan justru akan semakin dikuatkan karena dengan kuatnya negara dan bangsa akan membuat negara lain memiliki kebutuhan terhadap Indonesia untuk menemukan jalan keluar dari berbagai masalah mereka.

Untuk itu, dengan melihat fenomena tersebut, Gus Yahya meminta agar NU mampu berperan dengan nyata dan juga memberikan dampak nyata terhadap Indonesia dengan cara mengubah cara kerja supaya lebih strategis dengan tanggung jawab yang besar.

“Kita harus memacu kinerja untuk mengawal kemenangan Indonesia. Karena di tengah tantangan sejarah, Indonesia harus menang agar kita tetap berdaulat,” tutup Gus Yahya.

Baca juga: Ketum PBNU Ajak Generasi Muda Terus Pelajari NU

Previous Post

Ketua LD PBNU Alami Kecelakaan di Tol Ngawi

Next Post

Memasuki Abad ke-2, Ini Pengaruh NU di Tingkat Global

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Memasuki Abad ke-2, Ini Pengaruh NU di Tingkat Global

Memasuki Abad ke-2, Ini Pengaruh NU di Tingkat Global

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Benarkah Biaya Pendidikan Kian Alami Kenaikan?
  • Doa Asyura di Kitab Hasyiyatul Jamal ‘ala Syarhil Manhaj
  • Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam
  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng