• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Gus Yahya Jelaskan Dua Tanggung Jawab Besar Ulama

Thowiroh by Thowiroh
2024-10-26
in News
0
Gus Yahya Jelaskan Dua Tanggung Jawab Besar Ulama. (Ist)

Gus Yahya Jelaskan Dua Tanggung Jawab Besar Ulama. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya menjelaskan dua tanggung jawab ulama yang harus dipahami.

Menurutnya, ulama yang merupakan sosok pengemban ilmu agama, pada hakikatnya memiliki dua tanggung jawab besar yang harus dipenuhi, yakni himayatuddin (menjaga dan memelihara agama) dan ri’ayatul ummah (membimbing umat).

Hal ini sebagaimana disampaikan dalam acara Launching Program Sawit Goes to Pesantren dan Rakornas LPPNU yang dilaksanakan di Hotel Acacia, Jakarta. Jum’at (25/10/24).

Himayatuddin (menjaga dan memelihara agama) menjadi tanggung jawab ulama. Sebab, agama harus dijaga kemaslahatannya dengan ilmu. Gus Yahya menegaskan bahwa hal tersebut menjadi sangat penting. Sebab, akan sangat bahaya apabila ulama tidak disiplin dalam berdedikasi terhadap keilmuannya. Seperti yang disebut dalam syair:

فَسَــادٌ كَبِيْرٌ عَــــالِمٌ مُـتَهَتِّــــكٌ ۞ وَ اَكْبَرُ مِنْهُ جَاهِلٌ مُتَنَسِّكُ

Artinya: “Besarnya kerusakan karena orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya, jauh lebih besar kerusakan yang ditimbulkan oleh orang bodoh yang beramal tanpa ilmu.”

Oleh karena itu, ulama memiliki tanggung jawab penuh untuk memelihara agama melalui wasilah ilmu yang dimilikinya.

Sementara ri’ayatul ummah (membimbing umat) yang juga menjadi tanggung jawab dasar daripada ulama bertujuan agar supaya agama bukan hanya sekedar menjadi pengetahuan yang bisa dibicarakan saja akan tetapi juga menjadi nilai-nilai dan praktik yang dilaksanakan oleh ulama dengan harapan bisa diteladani dan dicontoh dengan baik oleh umat.

Dua tanggung jawab ini harus dipahami betul oleh para ulama, sehingga kehadiran ulama di tengah-tengah masyarakat memiliki peran penting yang membawa kemaslahatan bagi umat baik di dunia maupun di kehidupan selanjutnya: akhirat.

Dalam acara tersebut, Gus Yahya juga menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) memiliki tujuan dan prinsip, yakni berkhidmah kepada masyarakat. Hal ini harus dilakukan dengan asas berkeadilan terhadap semua golongan.

“Saya tegaskan bahwa tujuan NU adalah berkhidmah. Maka, saya meminta untuk dijadikan prinsip dari sekarang bahwa kita berkhidmah ini untuk seluruh masyarakat dari semua kalangan, ” tandasnya.

Penulis: Thowiroh

Editor: Ikhsan Nur Ramadhan

Baca juga: Pentingnya Hubungan Baik antara Ulama dan Umara

Previous Post

Waktu Belajar yang Baik menurut Imam Al-Zarnuji

Next Post

Sawit Goes to Pesantren, Wasilah Ulama sebagai Riayatul Ummah

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Sawit Goes to Pesantren, Wasilah Ulama sebagai Riayatul Ummah. (Ist)

Sawit Goes to Pesantren, Wasilah Ulama sebagai Riayatul Ummah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng