Pentingnya hubungan yang baik antara ulama dan umara (pemimpin pemerintahan) dijelaskan oleh Ketua Majelis Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum (YPPBU) dan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mohammad Hasib Wahab dalam peringatan haul ke-53 KH Abdul Wahab Chasbullah pada Senin (20/05/24).
Menurutnya, ulama dan umara adalah unsur penting dalam memajukan negara dan menyejahterakan rakyat, sehingga jalinan hubungan yang baik diantara keduanya adalah hal yang penting.
Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh KH Wahab Chasbullah, bahwa agama dan negara ibarat dua sisi koin yang menjadi satu kesatuan dan tidak bisa dipisahkan.
KH Mohammad Hasib Wahab menjelaskan bahwa apa yang disampaikan KH Wahab Chasbullah tersebut senada dengan sebuah hadis:
عن ابن عباس ، وقد ذكره السيوطي في الجامع الصغير بهذا اللفظ: صنفان من الناس إذا صلحا صلح الناس وإذا فسدا فسد الناس: العلماء والأمراء
Artinya: “Dari Ibnu Abbas, yang disebutkan oleh As-Suyuti dalam kitab Jami’ As-Shoghir, bahwa terdapat dua kelompok manusia: apabila keduanya baik, maka baiklah manusia; apabila keduanya rusak, maka rusaklah manusia. Dua golongan tersebut adalah ulama dan umara.”
Ia mengungkapkan bahwa peran ulama untuk turut serta dalam sistem pemerintahan sangat penting untuk dilakukan. Sebab, para umara adalah pemegang kendali pemerintahan yang setiap keputusan dan kebijakannya akan berdampak pada negara dan kehidupan bangsa.
Apabila ulama dan umara bisa menjalani hubungan dan kerja sama yang baik, maka kesejahteraan sosial dan kemajuan negara bisa terwujud. Rasulullah Saw dalam hadisnya menjelaskan:
قوام الدنيا بأربعة أشياء : علم العلماء , وعدل الأمراء , وسخاء الأغنياء , ودعاء الفقراء
Artinya: “Kokohnya kehidupan dunia bersumber dari empat hal: yakni ilmu ulama, keadilan umara, kedermawanan orang-orang kaya, dan doa orang-orang fakir.”
KH Wahab Chasbullah termasuk ulama yang dikenal memiliki peran besar terhadap Indonesia .Ia yang kemudian dijuluki sebagai pahlawan nasional ini juga menciptakan lagu yang bertajuk Syubbanul Wathan dengan tujuan untuk melahirkan benih-benih cinta kepada tanah air (semangat nasionalisme), sehingga bisa memicu energi positif bagi rakyat Indonesia secara luas.
Ketua majelis pengasuh YPPBU menjelaskan bahwa peringatan haul ke-53 KH Abdul Wahab Chasbullah ini digelar bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional untuk mengingat perjuangan dan kontribusinya kepada negara. Utamanya dalam upaya membangkitkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia.
Pewarta: Thowiroh
Editor: Ikhsan Nur Ramadhan
Baca Juga: KH Wahab Chasbullah, Santri Tebuireng yang Mengubah Dunia