• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Bahaya Keracunan Ikan Buntal, Kenali Gejala dan Pengobatannya

tebuireng.co by tebuireng.co
2024-03-09
in Gaya Hidup
0
Bahaya Keracunan Ikan Buntal, Kenali Gejala dan Pengobatannya

Foto ilustrasi ikan buntal. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Dalam mengonsumsi ikan buntal, sebaiknya harus mengenali terlebih dahulu bahayanya hingga kenali gejala dan pengobatannya.

Seperti kejadian dilaporkan dari Maluku, tiga orang warga Desa Haria, Saparua, Maluku Tengah, yaitu seorang ibu dan dua anak balitanya meninggal akibat keracunan setelah mengonsumsi telur ikan buntal yang telah digoreng oleh sang suami pada Selasa, 5 Maret 2024. Kejadian keracunan yang sama juga pernah terjadi sebelumnya di Lumajang dan Bengkulu. 

Apa itu Ikan Buntal?

Dari spesies, ikan buntal berasal dari famili Tetraodontidae dan merupakan famili ikan muara dan laut. Ikan buntal memiliki sedikitnya 120 spesies. Ia tidak memiliki sisik, tetapi punya beberapa duri. Ikan buntal memiliki ciri-ciri tubuh yang panjang dan meruncing, kepala bundar, bibir menonjol, dan perut besar.

Ikan buntal hidup di perairan pesisir hangat, ada juga yang hidup di air tawar. Ikan buntal merupakan salah satu hewan paling beracun di dunia. Di dalam tubuhnya mengandung racun tetrodotoxin, setara 1000 kali lebih beracun dibanding sianida. Satu tetes racunnya bisa membunuh 30 orang dalam 24 jam. Racunnya terkosentrasi di hati, organ kelamin, dan kulit ikan.

Meski begitu, ternyata ikan buntal di Jepang bisa disulap menjadi hidangan lezat. Hidangan ini disebut dengan fugu. Tetapi juru masak yang mengolah ikan tersebut harus menjalani pelatihan ketat selama tiga tahun dan restoran yang menyajikan dikontrol ketat oleh hukum. Oleh karena itu, koki yang mengolah ikan buntal harus menguasai teknik khusus agar racun ikan buntal tidak menyebar dan berbahaya untuk dikonsumsi.

Melihat kasus dari Maluku di atas, fakta lain dari ikan buntal ialah racun di tubuhnya tidak akan hilang meskipun sudah dimasak atau dibekukan. Cara mengolah yang tidak benar bisa menyebabkan racun menyebar dan terserap ke dalam daging ikan tersebut.

Gejala Terkena Racun Ikan Buntal

Dikutip dari WebMD.com, menyebutkan:

“Symptoms generally occur 10-45 minutes after eating the pufferfish poison and begin with numbness and tingling around the mouth, salivation, nausea, and vomiting. Symptoms may progress to paralysis, loss of consciousness, and respiratory failure and can lead to death.”

Gejala umumnya timbul 10-45 menit setelah memakan racun ikan buntal dan diawali dengan mati rasa dan kesemutan di sekitar mulut, mengeluarkan air liur, mual, dan muntah. Gejala dapat berkembang menjadi kelumpuhan, kehilangan kesadaran, kegagalan pernafasan, hingga dapat menyebabkan kematian.

Sedangkan ciri-ciri fisik lain jika terkena racun ikan buntal ialah gatal-gatal dan bercak merah, mati rasa di bagian bibir dan lidah, pusing, sakit kepala, dan muntah.

Pengobatan Keracunan Ikan Buntal

Dalam penanganan awal jika terjadi keracunan ikan buntal, kita harus membuat korban muntah atau harus diinduksi jika orang yang keracunan dalam keadaan sadar dan waspada serta telah memakan ikan dalam waktu 3 jam.

Orang tersebut dapat menjadi lumpuh. Pemberian napas buatan dapat membuat korban tetap hidup hingga mendapatkan pertolongan medis di unit gawat darurat rumah sakit. Semakin cepat penanganan, semakin besar potensi sehat kembali.

Dengan sejumlah fakta tentang ikan buntal, sangat disarankan untuk tidak sembarangan dalam mengolah ikan buntal kecuali dari koki profesional dan sudah berpengalaman. Semoga bermanfaat.

Penulis: M Sutan Alambudi

Editor: Ikhsan Nur Ramadhan

Baca Juga: Manfaat Nasi Beku untuk Kesehatan

Tags: Kesehatan
Previous Post

Pahami Ini Agar Kamu Bisa Promosi Jabatan

Next Post

Kemenag Akan Tutup PTKI yang Selenggarakan Perkuliahan Ilegal

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Kemenag Akan Tutup PTKI yang Selenggarakan Perkuliahan Ilegal

Kemenag Akan Tutup PTKI yang Selenggarakan Perkuliahan Ilegal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng