Dalam mengonsumsi ikan buntal, sebaiknya harus mengenali terlebih dahulu bahayanya hingga kenali gejala dan pengobatannya.
Seperti kejadian dilaporkan dari Maluku, tiga orang warga Desa Haria, Saparua, Maluku Tengah, yaitu seorang ibu dan dua anak balitanya meninggal akibat keracunan setelah mengonsumsi telur ikan buntal yang telah digoreng oleh sang suami pada Selasa, 5 Maret 2024. Kejadian keracunan yang sama juga pernah terjadi sebelumnya di Lumajang dan Bengkulu.
Apa itu Ikan Buntal?
Dari spesies, ikan buntal berasal dari famili Tetraodontidae dan merupakan famili ikan muara dan laut. Ikan buntal memiliki sedikitnya 120 spesies. Ia tidak memiliki sisik, tetapi punya beberapa duri. Ikan buntal memiliki ciri-ciri tubuh yang panjang dan meruncing, kepala bundar, bibir menonjol, dan perut besar.
Ikan buntal hidup di perairan pesisir hangat, ada juga yang hidup di air tawar. Ikan buntal merupakan salah satu hewan paling beracun di dunia. Di dalam tubuhnya mengandung racun tetrodotoxin, setara 1000 kali lebih beracun dibanding sianida. Satu tetes racunnya bisa membunuh 30 orang dalam 24 jam. Racunnya terkosentrasi di hati, organ kelamin, dan kulit ikan.
Meski begitu, ternyata ikan buntal di Jepang bisa disulap menjadi hidangan lezat. Hidangan ini disebut dengan fugu. Tetapi juru masak yang mengolah ikan tersebut harus menjalani pelatihan ketat selama tiga tahun dan restoran yang menyajikan dikontrol ketat oleh hukum. Oleh karena itu, koki yang mengolah ikan buntal harus menguasai teknik khusus agar racun ikan buntal tidak menyebar dan berbahaya untuk dikonsumsi.
Melihat kasus dari Maluku di atas, fakta lain dari ikan buntal ialah racun di tubuhnya tidak akan hilang meskipun sudah dimasak atau dibekukan. Cara mengolah yang tidak benar bisa menyebabkan racun menyebar dan terserap ke dalam daging ikan tersebut.
Gejala Terkena Racun Ikan Buntal
Dikutip dari WebMD.com, menyebutkan:
“Symptoms generally occur 10-45 minutes after eating the pufferfish poison and begin with numbness and tingling around the mouth, salivation, nausea, and vomiting. Symptoms may progress to paralysis, loss of consciousness, and respiratory failure and can lead to death.”
Gejala umumnya timbul 10-45 menit setelah memakan racun ikan buntal dan diawali dengan mati rasa dan kesemutan di sekitar mulut, mengeluarkan air liur, mual, dan muntah. Gejala dapat berkembang menjadi kelumpuhan, kehilangan kesadaran, kegagalan pernafasan, hingga dapat menyebabkan kematian.
Sedangkan ciri-ciri fisik lain jika terkena racun ikan buntal ialah gatal-gatal dan bercak merah, mati rasa di bagian bibir dan lidah, pusing, sakit kepala, dan muntah.
Pengobatan Keracunan Ikan Buntal
Dalam penanganan awal jika terjadi keracunan ikan buntal, kita harus membuat korban muntah atau harus diinduksi jika orang yang keracunan dalam keadaan sadar dan waspada serta telah memakan ikan dalam waktu 3 jam.
Orang tersebut dapat menjadi lumpuh. Pemberian napas buatan dapat membuat korban tetap hidup hingga mendapatkan pertolongan medis di unit gawat darurat rumah sakit. Semakin cepat penanganan, semakin besar potensi sehat kembali.
Dengan sejumlah fakta tentang ikan buntal, sangat disarankan untuk tidak sembarangan dalam mengolah ikan buntal kecuali dari koki profesional dan sudah berpengalaman. Semoga bermanfaat.
Penulis: M Sutan Alambudi
Editor: Ikhsan Nur Ramadhan
Baca Juga: Manfaat Nasi Beku untuk Kesehatan