• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Anjuran Mencintai Tanah Air dalam Hadis Nabi

Oleh: Thowiroh

tebuireng.co by tebuireng.co
2023-08-08
in Hadits
0
Anjuran Mencintai Tanah Air dalam Hadis Nabi

Habib Luthfi, KH. Maimun Zubair dan Mahfudz MD dalam acara Apel Kebangsaan “Kita Merah Putih” di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Semarang, (17/3/2019)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mencintai tanah air atau yang biasa disebut nasionalisme adalah sifat yang semestinya dimiliki oleh setiap bangsa. Dalam Islam, cinta kepada tanah air merupakan hal yang dianjurkan karena dicontohkan oleh Rasulullah dalam hadisnya. Seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang menjelaskam ungkapan rasa cinta Rasulullah terhadap tanah kelahirannya yakni Makkah dalam perjalanannya menuju Madinah ketika diusir oleh kaumnya.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا أَطْيَبَكِ مِنْ بَلْدَةٍ وَأَحَبَّكِ إِلَيَّ، وَلَوْلَا أَنَّ قَوْمِي أَخْرَجُونِي مِنْكِ، مَا سَكَنْتُ غَيْرَكِ

“Dari Ibnu Abbas RA ia berkata, Rasulullah Saw bersabda, ‘Alangkah baiknya engkau (Makkah) sebagai sebuah negeri, dan engkau merupakan negeri yang paling aku cintai. Seandainya kaumku tidak mengusirku dari engkau, niscaya aku tidak tinggal di negeri selainmu” (HR Ibnu Hibban).

Setelah pindah ke Madinah, Rasulullah juga menunjukkan kecintaanya terhadap Madinah yang  sudah menjadi tanah air dan tempat tinggalnya. Seperti yang dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Anas.

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ فَنَظَرَ إِلَى جُدُرَاتِ الْمَدِينَةِ أَوْضَعَ نَاقَتَهُ وَإِنْ كَانَ عَلَى دَابَّةٍ حَرَّكَهَا مِنْ حُبِّهَا

“Diriwayatkan dari sahabat Anas; bahwa Nabi Saw ketika kembali dari bepergian, dan melihat dinding-dinding Madinah beliau mempercepat laju untanya. Apabila beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkannya (untuk mempercepat) karena kecintaan beliau pada Madinah”  (HR. Bukhari, Ibnu Hibban, dan Tirmidzi).

Dalam kitab Umdatul Qari Syarh Shahih Bukhari dijelaskan bahwa di dalamnya hadis tersebut terdapat dalil (petunjuk) atas keutamaan Madinah serta (petunjuk) atas disyariatkannya cinta tanah air dan rindu padanya.

Kecintaan terhadap Madinah juga terekam dalam do’a Rasulullah yang disebutkan dalam Sahih Bukhari

 حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ

“Ya Allah, jadikan kami mencintai Madinah seperti cinta kami kepada Makkah, atau lebih darinya” (HR al-Bukhari).

Di Indonesia, semangat dalam mencintai tanah air dituntut dan didukung oleh berbagai tokoh baik kalangan nasionalis ataupun Pesantren. Seperti yang dilakukan oleh tokoh asal Pesantren yang juga menjadi pahlawan nasional yakni KH Abdul Wahab Chasbullah. Ia menciptakan lagu Ya Lal Wathan atau yang akrab dikenal syubbanul wathan dengan tujuan melahirkan benih-benih cinta kepada tanah air sehingga bisa memicu energi positif bagi rakyat Indonesia secara luas.

Lagu tersebut kemudian dijadikan lagu perjuangan nasional karena terbukti membangkitkan cinta tanah air dan nasionalisme yang kuat dalam dada para pejuang terutama anak-anak muda.

Dengan demikian, mencintai tanah air merupakan anjuran yang memiliki dalil karena telah dicontoh oleh Rasulullah agar bisa diteladani oleh umatnya.

Penulis: Thowiroh

Editor: Zainuddin Sugendal

Baca juga: Menjaga Kemerdekaan Indonesia

Tags: cinta tanah air dalam hadishadis tentang cinta tanah air
Previous Post

Ahli Hadis dan Ahli Fiqh; Benarkah Dua Kutub Berseberangan?

Next Post

Skema Ujian Praktik Pembuatan SIM C Resmi Diubah

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Skema Ujian Praktik Pembuatan SIM C Resmi Diubah

Skema Ujian Praktik Pembuatan SIM C Resmi Diubah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng