• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Allah Mengajarkan Manusia Bahasa Lisan dan Bahasa Isyarat

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2022-02-03
in Akidah, Keislaman, Kitab Kuning, Pengajian, Tasawuf
0
Allah Mengajarkan Manusia Bahasa Lisan dan Bahasa Isyarat

Allah Mengajarkan Manusia Bahasa Lisan dan Bahasa Isyarat (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- Sudah maklum bahwasanya Allah Swt mengajarkan hambanya bahasa lisan sehingga manusia dapat memuji Allah, mengagungkan Allah dengan lisannya.

Selain bahasa lisan, Allah juga mengajarkan hambanya bahasa isyarat sehingga seorang yang bisu tetap bisa memuliakan Allah dan mengagungkan Allah dengan isyarat. Contohnya rukuk dan sujud.

Rukuk dan sujud adalah isyarat seorang hamba mengagungkan Allah Swt, Dzat yang Maha Mulia, menyatakan bahwa Allah adalah dzat yang wajib disembah.

Selain itu, dikarenakan manusia adalah mahluk Allah yang diliputi arah, maka Allah Swt menghendaki manusia memuliakan dzat-Nya dengan isyarat arah.

Baca juga: Kisah Syekh Abdul Qodir al-Jailani Digoda Setan

Betul, tidak ada isyarat arah yang layak untuk memuliakan Allah kecuali dengan arah atas. Karena secara urf arah atas itu paling mulia dari arah selainnya.

Sehingga manusia ketika membuat bagan struktur organisasi selalu meletakkan pemimpin atau ketua di atas seluruh pengurus organisasi yang lain. Yang demikian dikarenakan ketua adalah yang mengatur seluruh pengurus dan yang membuat keputusan.

Allah Swt adalah yang mengatur seluruh mahluk dan yang memutuskan taqdirnya, baik mahluk yang kecil maupun mahluk yang paling besar, yaitu Arsy. Sehingga Allah menghendaki manusia mensifati dzat-Nya dengan ungakapan “di atas langit, di atas Arsy Nya”, sebagai isyarat kemuliaan dzat dan sifat-sifat-Nya. Maksudnya bukan berada di atas Arsy.

Ulama salaf Ahlussunnah seperti Imam Al-Kirmani menjelaskan:

ﻗﻮﻟﻪ ﻓﻲ اﻟﺴﻤﺎء ﻇﺎﻫﺮﻩ ﻏﻴﺮ ﻣﺮاﺩ ﺇﺫ اﻟﻠﻪ ﻣﻨﺰﻩ ﻋﻦ اﻟﺤﻠﻮﻝ ﻓﻲ اﻟﻤﻜﺎﻥ ﻟﻜﻦ ﻟﻤﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﺟﻬﺔ اﻟﻌﻠﻮ ﺃﺷﺮﻑ ﻣﻦ ﻏﻴﺮﻫﺎ ﺃﺿﺎﻓﻬﺎ ﺇﻟﻴﻪ ﺇﺷﺎﺭﺓ ﺇﻟﻰ ﻋﻠﻮ اﻟﺬاﺕ ﻭاﻟﺼﻔﺎﺕ

Perkataannya: “Di atas langit”, makna dzohirnya bukan yang dikehendaki. Karena Allah adalah yang disucikan dari bertempat di dalam satu tempat. Akan tetapi tatkala (secara urf) arah atas paling mulia dari arah selainnya, maka dia menyandarkan arah atas kepada Allah sebagai isyarat bagi kemuliaan dzat dan kemuliaan sifat-sifat.

Dinukil oleh Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam kitab Fathul Baari. Hal. 423. Juz 13.

Oleh: Abdurrachman Asy Syafi’iy

Baca juga: Kemuliaan Seorang Penggembala Kambing

Tags: Allah mengajarkan bahasaBahasa IsyaratBahasa lisan
Previous Post

Mengibarkan Nahdlatul Ulama di Inggris

Next Post

Haul Ke-2 Gus Sholah, Ini Kata Putra Pertamanya

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Haul Ke-2 Gus Sholah

Haul Ke-2 Gus Sholah, Ini Kata Putra Pertamanya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam
  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng