tebuireng.co – Haul ke-2 Gus Sholah atau KH Shalahuddin Wahid diperingati secara hybrid di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Kamis (03/2/2022).
Khusus offline hanya dihadiri keluarga dan tamu undangan terbatas. Sedangkan yang online melalui platform zoom, bagi mereka yang ikut haul dan berada di luar Pesantren Tebuireng.
Acara haul Gus Sholah di awali dengan khataman Al-Qur’an bil Ghoib yang di laksanakan sejak pagi di area pemakaman keluarga pondok pesantren Tebuireng. Para santri pun ikut khataman Al-Qur’an di instansi masing-masing.
Gus Ipang Wahid atau Irfan Asy’ari Sudirman Wahid, putra pertama dari Gus Sholah mengatakan cukup kaget dengan respon masyarakat yang begitu antusias mendoakan ayahnya. Kenangan tersebut membekas kuat diingatannya.
Hingga haul ke-2 Gus Sholah, begitu banyak tokoh-tokoh besar yang menceritakan kembali sosok Gus Sholah selama mereka berinteraksi lewat buku dan media sosial.
“Ketika Gus Sholah meninggal, saat itu ramai sekali orang takziah di Jakarta dan Tebuireng. Sambutan sangat meriah juga diberikan ketika jenazah sampai di Jawa Timur. Mohon maaf bila haul ke-2 ini ada kekurangan,”katanya.
Ia menambahkan, Gus Sholah memang semasa hidupnya selalu berpesan untuk menjadi orang jujur. Itu pula yang melatarkan belakangi tema haul kali ini “’Belajar Integritas dan Kejujuran dari Gus Sholah.”
“Saya di samping jenazah beliau bilang ‘Pah ternyata ini toh kebaikan atas papa yang ajarkan kepada kita’, Ayahanda warga biasa bukan pejabat, apalagi Presiden tapi semua masyarakat memberikan penghormatan
Nama Gus Sholah memang sudah melekat pada masyarakat Indonesia, khususnya kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Ia pernah menjabat sebagai ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan aktif di Komnas HAM.
“Pesan Gus Sholah lainnya teruskan perjuangan Mbah Hasyim untuk Tebuireng, NU dan Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan sosok Gus Sholah baginya adalah seorang guru yang mengajarkannya banyak hal.
Khofifah memang dikenal memiliki kedekatan yang cukup intens dengan keluarga Gus Sholah. Keduanya sering terlibat dalam diskusi tentang politik kebangsaan dan keagamaan.
“Sosok Gus Sholah ini sebagai guru yang selalu memberikan pelajaran tentang keadilan dan persatuan bangsa ini,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara haul ini Bupati Jombang Ibu Munjidah Wahab, Ibu Nyai Farida istri mendiang Gus Sholah dan Putra sulungnya Irfan Wahid dan pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz.
Jurnalis: Badar Alam