tebuireng.co – Keutamaan hizib nashar dan hizib bahar pernah dijelaskan oleh Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar dalam sebuah kajian rutinan.
KH Miftachul Akhyar juga mengijazahkan kedua wirid harian tersebut ke jamaah agar diberi kelapangan rezeki. Meski bagi sebagian kalangan, Hizib Nashar terkadang memberikan efek panas bagi pembacanya, namun menurutnya, efek tersebut dapat dinetralkan dengan mendawamkan (juga) hizib bahar.
“Hal ini saya sudah praktikkan sejak dulu, alhamdulillah ternyata rizki tidak menjauh, karena mungkin itu. Saya kira kita harus mengambil khasiat dari hizib bahar dan hizib nashar itu,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Miftchus Sunnah Surabaya itu, Senin (17/10/2022).
Hal itu terbukti dan ia alami sendiri. Ia mengaku bahwa telah lama mengamalkan dua hizib tersebut dan banyak merasakan dampak positifnya.
“Penting diingat bahwa hizib nashar itu tidak seperti yang orang-orang katakan, hizib nashar itu panas, dan membuat rizki berkurang karena efek panasnya. Nah, kalau itu memang betul di sini kita seimbangkan dengan hizib baharnya,” jelas Kiai Miftach, Senin (17/10/2022).
Keutamaan hizib nashar pernah ditulis oleh Rektor Institut Agama Islam Al Falah As-Sunniyyah Kencong, Jember Rijal Mumazziq Z dalam tulisannya berjudul ‘Kiai Syafawi, Hizib nashar, dan Metode Membubarkan Warung Remang-remang’
Rijal membeberkan kisah menarik soal keutamaan hizib nashar lewat cerita yang terjadi di masyarakat. Diceritakan pada tahun 1970 di Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, KH Syafawi Ahmad Basyir, Pengasuh Pondok Pesantren Mabdaul Ma’arif melakukan riyadlah dengan berpuasa selama 40 hari dan mendawamkan hizib nashar untuk membubarkan warung remang-remang di pojok utara-barat desa Jombang.
Biasanya, apabila pelaku kemaksiatan dibacakan hizib nashar, ada energi panas yang secara gaib meneror mereka sehingga tidak kerasan alias tidak betah berdiam di tempat maksiat.
Benar saja, dengan izin Allah swt, warung remang-remang tersebut mulai berkurang pengunjungnya dan lambat laun bubar dengan sendirinya. Ketika warung semakin sepi, pemiliknya pindah desa. Germonya bertaubat dan akhirnya ngaji ke Kiai Syafawi, lantas aktif di pengajian tahlil keliling.
Seperti diketahui, hizib nashar adalah sebuah amalan dan doa wali agung, Syaikh Abu Hasan Asy-Syadzili. Ia adalah juga pendiri tarekat Syadziliyah.
Selain menggubah hizib nashar, keturunan Rasulullah dari jalur Sayidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib ini juga menciptakan hizib bahar. Baik hizib nashar maupun hizib bahar keduanya memiliki banyak keutamaan dan fadhilah. Di antaranya, untuk keselamatan, menolak musibah, dan menggentarkan hati musuh.