• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Sambut Ramadan, Gus Iqdam: Kembali Meramaikan Masjid

tebuireng.co by tebuireng.co
2024-03-10
in Keislaman, Tokoh
0
Sambut Ramadan, Gus Iqdam: Pemuda Kembali Ramaikan Masjid

Foto Gus Iqdam dalam pengajian rutin di Majelis Ta'lim Sabilu Taubah. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Dalam menyambut bulan suci Ramadan, Gus Muhammad Iqdam Kholid (Gus Iqdam) mengimbau kepada pemuda untuk kembali meramaikan masjid atau mushola.

“Besok kita masuk bulan Ramadan harus pintar memanfaatkan dengan sungguh-sungguh,” ucap Gus Iqdam di acara tasyakuran masyarakat Dsn. Plosorejo Ds. Plosorejo Kec. Wilangan – Nganjuk 6 Maret 2024.

Pendakwah muda bernama lengkap Muhammad Iqdam Kholid ini menjelaskan hadis mengenai bulan Ramadan.

“Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad, shahih).

Kita sekali bergerak di bulan Ramadan untuk ibadah, akan mendapat berkah luar biasa. Gus Iqdam juga menjelaskan barang siapa yang mau beribadah, menata hati, dan menghadap kepada Allah, maka hidupnya akan tenang, tenteram, dan tertata.

Gus Iqdam mengingatkan, siapa yang merasa biasa saja terhadap Ramadan, ia mengistilahkan bahwa “Islam KTP” itu membahayakan. Meski disebut orang yang “tukang tidak kuat puasa”, minimal harus meniatkan puasa. Seumpama tidak kuat puasa, maka harus dicatat hari yang ditinggalkan tersebut untuk diganti di kemudian hari.

“Puasa Ramadan hukumnya wajib. Ketika tidak puasa, maka harus diganti,” ujarnya. Ini biasa terjadi di kalangan orang awam yang tidak tahu diri karena menganggap dirinya tidak pernah salat Jumat, salat wajib banyak yang ditinggal, maka puasa tidak perlulah. Gus Iqdam menegaskan bahwa hal itu tidak boleh dilakukan.

Bulan Ramadan menjadi pembuka pintu-pintu surga. Gus Iqdam menyoroti di jaman dulu kakek-nenek kita menyambut Ramadan dengan membersihkan masjid dan mushola. Berbeda dengan sekarang, banyak pemuda yang hanya nongkrong di warung kopi.

Gus Iqdam mengimbau untuk kembali meramaikan masjid, “Ayo kita kembalikan seperti jaman dulu. Selepas salat Tarawih bermain bedug. Diramaikan masjid dan mushola. Kemudian tadarus Al-Qur’an secara bergantian. Setelah itu, tidur di masjid atau mushola. Takmir-takmir jangan terlalu galak,” katanya.

Cara menanggulangi remaja-remaja yang kecanduan game, menurut Gus Iqdam ialah mengembalikan para remaja mau tidur di masjid seperti jaman dulu. Kalau ditanya bagaimana kalau menyebabkan najis, Gus Iqdam menjawab boleh tidur hanya di serambi masjid saja.

Selama Ramadan Gus Iqdam berencana untuk tidak akan mengisi pengajian di luar pondok, tetapi fokus beribadah bersama keluarga, ziarah ke tanah Makkah.

Penulis: M Sutan Alambudi

Editor: Ikhsan Nur Ramadhan

Baca Juga: Cara Menyambut Ramadan menurut Prof Quraish dan Gus Baha

Tags: Ramadan
Previous Post

Jelang Ramadhan, Makam Gus Dur Ramai Dikunjungi Anak-anak

Next Post

Dukung Boikot Kurma Israel, MUI: Ini Bentuk Perlawanan

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Dukung Boikot Kurma Israel, MUI Ini Bentuk Perlawanan

Dukung Boikot Kurma Israel, MUI: Ini Bentuk Perlawanan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Menata Ulang Relasi Rumah Tangga Antara Laki-laki dan Perempuan
  • Profil Gus Irfan, Menteri Haji dan Umrah Pertama di Indonesia
  • 21 Dalil Merayakan Maulid Nabi Menurut Sayyid Muhammad al-Maliki
  • Pendapat Gus Baha Terkait Demontrasi: Boleh Dilakukan Asal Tidak Mudarat
  • Pesan PCNU Jombang kepada Aparat Keamanan dan Masyarakat

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng