Dalam menyambut bulan suci Ramadan, Gus Muhammad Iqdam Kholid (Gus Iqdam) mengimbau kepada pemuda untuk kembali meramaikan masjid atau mushola.
“Besok kita masuk bulan Ramadan harus pintar memanfaatkan dengan sungguh-sungguh,” ucap Gus Iqdam di acara tasyakuran masyarakat Dsn. Plosorejo Ds. Plosorejo Kec. Wilangan – Nganjuk 6 Maret 2024.
Pendakwah muda bernama lengkap Muhammad Iqdam Kholid ini menjelaskan hadis mengenai bulan Ramadan.
“Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad, shahih).
Kita sekali bergerak di bulan Ramadan untuk ibadah, akan mendapat berkah luar biasa. Gus Iqdam juga menjelaskan barang siapa yang mau beribadah, menata hati, dan menghadap kepada Allah, maka hidupnya akan tenang, tenteram, dan tertata.
Gus Iqdam mengingatkan, siapa yang merasa biasa saja terhadap Ramadan, ia mengistilahkan bahwa “Islam KTP” itu membahayakan. Meski disebut orang yang “tukang tidak kuat puasa”, minimal harus meniatkan puasa. Seumpama tidak kuat puasa, maka harus dicatat hari yang ditinggalkan tersebut untuk diganti di kemudian hari.
“Puasa Ramadan hukumnya wajib. Ketika tidak puasa, maka harus diganti,” ujarnya. Ini biasa terjadi di kalangan orang awam yang tidak tahu diri karena menganggap dirinya tidak pernah salat Jumat, salat wajib banyak yang ditinggal, maka puasa tidak perlulah. Gus Iqdam menegaskan bahwa hal itu tidak boleh dilakukan.
Bulan Ramadan menjadi pembuka pintu-pintu surga. Gus Iqdam menyoroti di jaman dulu kakek-nenek kita menyambut Ramadan dengan membersihkan masjid dan mushola. Berbeda dengan sekarang, banyak pemuda yang hanya nongkrong di warung kopi.
Gus Iqdam mengimbau untuk kembali meramaikan masjid, “Ayo kita kembalikan seperti jaman dulu. Selepas salat Tarawih bermain bedug. Diramaikan masjid dan mushola. Kemudian tadarus Al-Qur’an secara bergantian. Setelah itu, tidur di masjid atau mushola. Takmir-takmir jangan terlalu galak,” katanya.
Cara menanggulangi remaja-remaja yang kecanduan game, menurut Gus Iqdam ialah mengembalikan para remaja mau tidur di masjid seperti jaman dulu. Kalau ditanya bagaimana kalau menyebabkan najis, Gus Iqdam menjawab boleh tidur hanya di serambi masjid saja.
Selama Ramadan Gus Iqdam berencana untuk tidak akan mengisi pengajian di luar pondok, tetapi fokus beribadah bersama keluarga, ziarah ke tanah Makkah.
Penulis: M Sutan Alambudi
Editor: Ikhsan Nur Ramadhan
Baca Juga: Cara Menyambut Ramadan menurut Prof Quraish dan Gus Baha