Pada suasana bulan Ramadan ini, ramai seruan boikot kurma Israel di berbagai platform media sosial dampak agresi militer yang digencarkan Israel di Palestina.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas juga turut mendukung aksi masyarakat terkait seruan untuk memboikot brand kurma milik Israel atau bahkan yang mendukung segala kepentingan agresi militer Israel di Palestina.
Menurutnya, memboikot kurma atau segala produk yang terafiliasi mendukung gerakan Israel di Palestina adalah bentuk perlawanan dari masyarakat Indonesia atas kekejaman yang sudah dilakukan Israel terhadap masyarakat Palestina.
Abbas Anwar menganjurkan agar masyarakat tidak membeli produk Israel kecuali dalam keadaan darurat untuk membeli seperti produk Israel yang benar-benar dibutuhkan dan tidak ada produk serupa. Mengenai kurma, ia menyarankan untuk membeli selain produk Israel karena kurma termasuk barang yang mudah ditemui dengan banyak pilihan produk serupa.
Saat ini, kurma menjadi buah yang kerap dicari umat muslim sebagai persiapan menjelang masuknya bulan suci Ramadan. Hal ini sebagaimana yang telah masyhur diketahui bahwa selain karena kurma merupakan buah yang kaya akan kandungan nutrisi, serat, antioksidan dan glukosa alami, kurma juga merupakan buah yang disunahkan untuk dimakan ketika berbuka puasa.
Seperti yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Salman bin Amir RA
عن سلمان بن عامر رضي الله عنه, أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : اذا أفطر أحدكم فليفطر على تمر فانه بركة. فان لم يجد تمرا فالماء, فانه طهور. رواه أبو داود والترمذي
“Diriwayatkan dari salman bin Amir RA bahwa RAsululah SAW bersabda : apabila salah seorang dari kalian berbuka puasa, maka berbuka puasalah dengan kurma. Karena sungguh kurma itu berkah. Jika dia tidak mendapatkan kurma, maka minumlah air. Karena sungguh air itu mensucikan”. (HR Abu Daud dan Tirmidzi)
Oleh sebab itu, hendaknya umat muslim lebih selektif dalam memilih produk kurma dan tidak membeli kurma dari produk Israel agar tidak terjebak dalam golongan yang ikut serta mendukung agresi militer Israel di Palestina.
Baca juga: Benarkah Pemerintah Dukung Aksi Boikot Produk Terafiliasi Israel?