tebuireng.co – Wisata religi makam Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terletak di kompleks Pesantren Tebuireng seolah menjadi medan magnet bagi peziarah. Pasalnya, makam ini tak pernah sepi peziarah dari berbagai penjuru Indonesia.
“(Wisata religi makam Gus Dur) boleh dibuka, tapi dilakukan perbatasan. Dibatasi bergilir dan harus dengan ketat menerapkan protokol kesehatan. Seperti memakai hand sanitizer, mencuci tangan, memakai masker tetap harus dilakukan,” kata Bupati Jombang, Mundjidah Wahab, Kamis (21/10/2021) seperti dikutip dari Kabarjombang.com
Meskipun begitu, pihaknya masih belum bisa memastikan waktu akan dibukanya makam Gus Dur tersebut.
Seperti yang dipastikan Bupati, Mundjidah menyampaikan jika dirinya masih akan berkoordinasi bersama Forkopimda, TNI/Polri Jombang.
“Saya tidak bisa memutuskan sendiri, karena soal keamanan itu harus bersama TNI/Polri. Kalau sudah kita sepakat, baru kita bikin surat untuk pemberitahuan ke pondok pesantren Tebuireng,” pungkasnya.
Terpisah, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Putri, KH Fahmi Amrullah Hadziq menyampaikan bahwa makam Gus Dur akan dibuka setelah aturan akses sambang santri di Pondok Pesantren setempat berjalan dengan lancar.
“Masih menunggu hasil percobaan sambang santri yang masih berjalan Minggu kemarin ini. Kan tidak lucu kalau makom sudah dibuka, tapi sambang santri tidak diperbolehkan,” terangnya saat ditemui KabarJombang.com di kediamannya.
Baca Juga: Hal Unik dari Gus Dur
Sementara itu, pihaknya hanya meminta doa bersama dan berupaya agar hasil percobaan sambang santri diperbolehkan, tidak ada gejala penyakit atau virus Covid-19 yang akan menimpa terhadap para santri setempat.
“Ya doakan saja, semoga dalam percobaan ini (sambang santri) terus berjalan lancar tanpa efek yang mencurigakan. Baru kemudian makam Gus Dur akan segera dibuka,” imbuhnya ulama yang kerap disapa Gus Fahmi.
Makam Gus Dur sejak 31 Desember 2009, terus dikunjungi ribuan peziarah setiap harinya. Sebelum Gus Dur meninggal, sudah ada makam dua pahlawan nasional di komplek makam tersebut, yakni KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahid Hasyim.
Dahulu, jumlah peziarah memang sudah banyak, tapi tak sebanyak sekarang ketika ada makam Gus Dur.
Ketika masuk di area makam Gus Dur, peziarah bakal disambut lorong panjang yang disamping kanan-kirinya ada puluhan pedagang oleh-oleh. Dahulu, lorong itu merupakan kamar-kamar para santri namun kini berubah menjadi lorong yang dilewati peziarah untuk menuju makam Gus Dur.
[Tweet “Makam Gus Dur Kembali Dibuka”]
Di kompleks makam Gus Dur, ada sekitar 45 orang yang dimakamkan. Mulai dari pendiri Pesantren Tebuireng, pengasuh pondok, keluarga hingga dzuriah.
Makam Gus Dur sendiri terletak di sebelah pojok utara. Terdapat tanda batu maesan unik bertuliskan: di sini berbaring seorang pejuang kemanusiaan’’ dalam empat bahasa. Yakni bahasa Indonesia, Arab, Inggris dan China.
Kawasan wisata religi makam Gus Dur dibuka dalam dua sesi. Pertama mulai pukul 07.00 hingga 16.00 dan sesi kedua mulai pukul 20.00 hingga 03.00. Jumlah pengunjung makam Gus Dur seolah tak bisa dihitung dengan mata.
Saking banyaknya, peziarah berjubel hingga lesehan di beberapa sudut makam. ”Kalau hari-hari biasa mulai Senin – Kamis itu jumlah pengunjung 2- 3 ribu per hari. Namun kalau sudah masuk Jumat, Sabtu dan Minggu itu bisa masuk sampai 10 ribu peziarah per hari,’’ ujar Iskandar, Kepala Pesantren Tebuireng.
Bahkan momentum, haul Gus Dur yang ke-9 ini, jumlah pengunjung makin bertambah. Apalagi, minggu-minggu ini sudah memasuki liburan sekolah. ”Jadi karena bertepatan dengan musim libur panjang, jumlah pengunjung bisa 15 – 20 ribu,’’ sambungnya.
Makam Gus Dur dikelola oleh Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT). Hasil dari infaq peziarah, dikelola dan disalurkan untuk masyarakat. ”Ada beberapa program yang dikelola LSPT mulai dari pendidikan maupun sosial. Biasanya, kami sering melakukan kegiatan sosial kemanusiaan saat ada bencana,’’ papar dia.
Kawasan makam Gus Dur mulai dipersolek pemerintah dua tahun sejak Gus Dur wafat. Pada 2011 Kemendikbud RI dan Pemkab Jombang mulai membangun Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari dan kawasan parkir di makam Gus Dur.
”Itu dibangun mulai 2011. Sekarang pemerintah juga mulai membangun sentra PKL di sebelah barat,’’ pungkasnya.
Sumber: Kabarjombang.com dan Radar Jombang Jawa Pos