tebuireng.co – Hari santri 2021 terasa istimewa bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pria asal Solo ini mengucapkan hari santri secara langsung di akun media sosialnya.
Jokowi memuji keistimewaan santri yang tetap setia kepada bangsa dan negara meskipun zaman terus berganti. Santri juga ikut berjuang mengusir penjajah dan mempertahan kemerdekaan.
“Zaman berubah-ubah dengan tantangannya sendiri-sendiri. Dan di setiap perubahan zaman itu, para santri Indonesia tetap teguh pada satu hal: siap siaga membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian,” tulisnya di akun intagramnya, Jumat (22/10/21).
Di era pandemi, Jokowi mengakui kehebatan santri yang saling bahu membahu melawan pandemi Covid-19. Sehingga hari santri 2021 terasa lebih spesial
Tokoh-tokoh pesantren menjadi garda terdepan mengajak masyarakat untuk vaksin. Tokoh pesantren setiap hari bertemu dengan masyarakat.
“Di masa pandemi ini, jiwa dan raga santri Indonesia juga bersiaga untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran Covid-19, agar Indonesia selekasnya keluar dari masa-masa sulit ini,” imbuh.
[Tweet “Jokowi ucapkan selamat hari santri”]
Sementara itu, cicit Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari, Gus Ipang atau Irfan Asy’ari Sudirman Wahid mengatakan Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari menegaskan, bahwa nasionalisme dan agama tak bisa dipisahkan, keduanya saling menguatkan.
“Agama saja saja tanpa nasionalisme tak bisa menyatukan bangsa, sementara nasionalisme tanpa agama akan kering nilai-nilai. Inilah nilai-nilai yang selalu ditekankan kepada para santri,” ujarnya.
Di samping itu, Gus Ipang menambahkan tiga prinsip landasan penting Nahdlatul Ulama (NU) yaitu sikap tawasuth (moderat), tasamuh (toleran), dan tawazun (seimbang, proporsional).
Ke depan, kata Gus Ipang, tantangan santri akan tak lepas mengikuti zaman. Transformasi digital menjadi sebuah syarat mutlak. Empowerment santri melalui jalur pesantren adalah suatu hal yang tak bisa ditawar.
“Santri boleh saja tetap sarungan dan pecian. Namun, keberadaannya sebagai penjaga negeri ini, takkan pernah pudar oleh zaman. Selamat Hari Santri,” tandas putra KH Salahuddin Wahid ini.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi menetapkan Hari Santri Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) No.22/Tahun 2015.
Penetapan tanggal 22 Oktober tidak lepas dari peran ulama dan para santri di masa kemerdekaan. Pada 22 Oktober 1945, Kiai Hasyim Asy’ari menyerukan Resolusi Jihad sebagai bentuk komitmen dan kewajiban umat Islam mempertahankan bangsa dan negara ini.