tebuireng.co – Berkaitan dengan Rasulullah Muhammad Saw, terdapat hal unik sebagai penegasan kemukjizatannya. Salah satunya tubuh Nabi Muhammad bercahaya. Di mana saat siang hari berjalan Nabi Muhammad Saw tak mengeluarkan bayangan efek sinar matahari.
Sedang saat malam hari tubuh Nabi Muhammad Saw mampu mengeluarkan cahaya terang, sehingga tak membutuhkan sebuah penerangan malam. Hal ini karena jisim beliau terbuat dari Nur yang bernama Nur Muhammad.
Pernah Suatu malam dinmana Siti Aisyah sedang menjahit, kemudian tatkala jarum jahit Siti Aisyah jatuh ke tanah, Siti Aisyah pun tak mampu menemukan di mana jarum tersebut berada. Hal ini wajar karena keadaan sangatlah gelap saat itu.
Tiba-tiba datanglah Rasulullah Saw ke hadapan Siti Aisyah. Ajaibnya seketika itu daerah sekitar Rasulullah terlihat terang, efek sinar yang muncul dari tubuh beliau. Hasilnya Siti Aisyah pun berhasil menemukan jarum yang jatuh tersebut.
Tentang fisik Nabi Muhammad diceritakan oleh banyak orang. Misalnya, oleh Muhammad Husein Haikal dalam bukunya, Hayaatu Muhammad (Sejarah Hidup Muhammad–diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Ali Audah).
Muhammad Husein menjelaskan secara perinci gambaran sosok Nabi Muhahammad.
Baca Juga: Anjuran Berbagi Makanan dari Nabi Muhammad
Menurutnya, paras muka Nabi Muhammad yaitu manis dan indah, perawakannya sedang, tidak terlampau tinggi juga tidak pendek, dengan bentuk kepala yang besar, berambut hitam antara keriting dan lurus.”
Dahi Nabi Muhammad lebar dan rata di atas sepasang alis yang lengkung lebat dan bertaut, sepasang matanya lebar dan (bagian inti matanya) hitam pekat, di tepi-tepi putih matanya agak kemerah-merahan, tampak lebih menarik dan kuat; pandangan matanya tajam dengan bulu mata yang hitam pekat.
Hidung Nabi Muhammad halus dan merata dengan barisan gigi yang bercelah-celah. Cambangnya lebat sekali, berleher agak panjang dan indah.
Dada Nabi Muhammad lebar dengan kedua bahu yang bidang. Warna kulitnya terang dan jernih dengan kedua telapak tangan dan kakinya yang tebal.
Bila berjalan badannya agak condong ke depan, melangkah cepat, dan pasti. Air mukanya membayangkan (seseorang yang penuh) renungan dan penuh pikiran, pandangan matanya menunjukkan kewibawaan, hingga membuat orang patuh kepadanya.
Kesaksian lainnya datang dari sahabat yang bernama Jabir radhiyallahu anhu. Suatu malam, Jabir sedang berjalan di Madinah. Dia lalu melewati depan rumah Nabi Muhammad SAW. Kebetulan, di langit tampak baginya bulan purnama sedang bersinar cemerlang.
Maka Jabir pun berhenti sejenak untuk memandangi bulan itu. Sungguh indah memesona, pujinya, sembari mengagumi ciptaan Allah yang muncul dari balik awan malam itu.
Tiba-tiba, pintu rumah Rasulullah SAW terbuka. Jabir melihat Nabi SAW keluar dari rumahnya. Tampak Nabi Muhammad begitu segar, seperti sehabis mandi dan membersihkan diri.
Rambut Nabi Muhammad tersisir rapi. Kulitnya bersih seakan bercahaya. Nabi Muhammad juga saat itu mengenakan jubah merah dengan garis-garis hitam.
“Demi Allah, aku melihat beliau jauh lebih indah daripada bulan purnama itu,” kenang Jabir.
Ibnu ‘Abbas Radhiallâhu ‘anhu berkata:
“Di antara gigi-gigi serinya ada celah, dan apabila berbicara terlihat seperti ada cahaya yang keluar dari celah-celah gigi serinya itu.” (HR Darimi)
Ka’b bin Malik Radhiallâhu anhu berkata terkait tubuh Nabi Muhammad bercahaya:
“Apabila bergembira, wajahnya bercahaya, seakan-akan wajah beliau itu sepotong rembulan.” (HR Bukhari)