tebuireng.co- Tiga pemakaman paling fenomenal yang terdapat di Tarim penting untuk diketahui. Karena selain untuk belajar kepada para ulama disana, para pengunjung kota ini juga tak jarang pergi kesana hanya untuk berziarah ke berberapa pemakamannya.
Pertama adalah pemakaman Zanbal. Zanbal adalah komplek pemakaman yang terletak di distrik Khulaif, dekat pusat kota Tarim. Ikon yang terkenal dari pemakaman ini adalah makam Faqih Muqaddam (atau Syekh Muhammad Ali Baalawi) pencetus pertama tarekat ilmiah.
Beliau merupakan ulama besar, ahli fiqih yang telah mencapai derajat kewalian yang amat tinggi. Konon seseorang tidak bisa masuk ke kota Tarim kecuali atas izinnya sehingga berwasul kepadanya sering diajarkan para ulama sebagai amalan agar bisa sampai ke kota Tarim.
Selain itu, di Zanbal juga terdapat makam Syekh Abubakar Assakran, pemilik hizib Assakran. Dan banyak lagi para wali lainnya yang dimakamkan di sana. Sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Abdurrahman ibn Muhammad as-Segaf, seorang ulama besar di Tarim pada zamannya bahwa di pemakaman Zanbal terdapat delapan puluh wali qutub dan lebih dari sepuluh ribu wali Allah.
Dalam sebuah riwayat, di pemakaman Zanbal juga terdapat makam para sahabat. Yakni mereka yang pernah diutus oleh sayyidina Abu Bakar as-Sidiq bersama Ziyad ibn Ubaid al-Anshori untuk memerangi gerakan murtad di Hadharamaut yang sebagian besar dari para sahabat tersebut wafat di Tarim.
Kedua adalah pemakaman Furait. Komplek pemakaman ini tidak jauh dari pemakaman Zanbal bahkan saling berhadapan. Keduanya berada di antara sisi jalan raya.
Tidak seperti Zanbal yang sebagian besar merupakan makam para habaib dan sahabat. Pemakaman Furait adalah tempat disemayamkannya jasad para wali dan ulama dan sebagian besar adalah para masyayikh.
Ketiga adalah pemakaman Akdar. Pemakaman ini merupakan komplek pemakaman umum. Siapapun boleh dimakamkan disana. Meski begitu tidak menyurutkan kemungkinan banyaknya wali Allah yang ada disana karena kewalian para penduduk Tarim dikenal tidak hanya pada ulamanya bahkan masyarakat biasanya pun memiliki indikator besar adalah wali.
Itulah mengapa Tarim dikenal dengan sebutan kota seribu wali salah satunya adalah karena banyaknya para wali Allah baik yang masih hidup ataupun yang sudah wafat, baik dari para ulama ataupun masyarakat biasa.
Beberapa ulama menjelaskan bahwa diantara cara agar bisa sampai ke kota Tarim adalah dengan memperbanyak tawasul kepada para wali disana diantaranya dengan membaca “ya Tarim wa ahlaha”
Baca juga: Ijazah Dipermudah Pergi ke Tarim dari Habib Ahmad Mujtaba
Menurut Habib Abdul Qadir Baa’bud yang dimaksud dengan “ya Tarim wa ahlaha” Adalah bertawasul dengan kemuliaan kota Tarim karena pernah menjadi tempat singgah para ulama dan sahabat serta tawasul kepada para penduduk yang tinggal disana baik dari wali laki-laki atupun perempuan.
Seperti yang lumrah diceritakan dalam kitab Jauharus Syaffaf akan berbagai karomah dari para penduduk Tarim. Ketika ditanya mengapa dalam kitab tersebut tidak diceritakan bagaimana sifat para penduduk Tarim? Penulisnya pun menjelaskan bahwa sifat penduduk Tarim adalah sama. Mereka memiliki sifat tawadu’, sabar, ikhlas dengan disertai sifat baik lainnya yang sama. Sehingga yang bisa membedakan di antara mereka adalah karomahnya.
Begitulah Tarim yang tidak hanya makmur dengan ilmunya tapi juga dengan banyaknya para wali Allah disana. Wallahua’lam bissowab
Baca juga: Salat Tarawih di Tarim, 100 Rakaat