tebuireng.co – Tiga amalan melancarkan rezeki menurut pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan KH Abdul Ghofur mengamalkan zikir Subhanallahi wabihamdihi.
Kiai Ghofur dikenal dalam acara pengajian sering memberikan amalan atau doa untuk berbagai keperluan kepada para jamaah. Di antara amalan atau doa yang dia berikan berkaitan dengan cara agar murah rezeki, bisa bayar hutang, kecukupan rezeki, menjadi kaya raya dan lain-lain.
“Zikir ini dibaca selepas salat Ashar sebanyak seratus kali,” jelasnya saat memperingati milad ke-70, Yayasan Riyadlotut Thalabah Sedan, Rembang, Jawa Tengah
Namun, Kiai Ghofur menegaskan, syarat utama agar bisa kaya adalah bejo atau beruntung. Syarat agar bejo adalah tidak sial atau apes, maka bisa mengamalkan zikir
“Agar bisa mendapatkan keberuntungan atau bejo, juga dilanjut dengan mengamalkan zikir Subhanallahi wabihamdihi, Subhanallahil ‘adzim. Zikir tersebut hendaknya dibaca seratus kali secara rutin usai salat Maghrib,” imbuhnya.
Baca juga: Amalan 1 Suro dari Kiai Ghofur
Ada satu lagi zikir yang menurut kiai keturunan Sunan Drajat tersebut bisa mendatangkan keberuntungan yakni Subhanallahi wabihamdihi, Subhanallahil ‘adzim, Astaghfirullah. Zikir dibaca sebelum melaksanakan Shalat Subuh sebanyak seratus kali.
Menurut Kiai Ghofur, amalan ketiga berupa tasbih lengkap dan istighfar tersebut boleh juga dilaksanakan selepas Shalat Subuh. Tapi yang utama amalan itu diamalkan sebelum melaksanakan salat Subuh.
Apabila tiga amalan melancarkan rezeki tersebut diamalkan secara rutin sesuai waktunya, insya Allah orang yang mengamalkannya akan diberikan murah rezeki dan kekayaan yang banyak
“Boleh juga dilaksanakan selepas salat Subuh, tapi yang utama itu sebelum melaksanakan Shalat Subuh,” katanya.
Amalan lain yang jika diamalkan dapat memperlancar rezeki hingga diberi umur panjang adalah dengan menjalin silaturahim. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan ditambah umurnya, maka hendaklah menjalin silaturahim.” (HR Bukhari).
Sementara itu, Gus Anas Alhifni, Kepala Bidang Perekonomian Pesantren, menyatakan bahwa pesantren memiliki badan khusus yakni divisi perekonomian Pesantren Sunan Drajat. Unit-unit usaha yang dimiliki pesantren ini bergerak dalam bidang perdagangan, produksi hingga materil.