tebuireng.co – Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi 2018-2019 Komjen Pol (Purn.) Syafruddin diingatkan pesan Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari saat kunjungan Pesantren Tebuireng, Rabu (23/2/2022).
Menurut Syafruddin, saat bertemu dengan KH Abdul Hakim Mahfudz ia diingatkan pesan Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari tentang persatuan umat Islam dan sinergitas antar umat Islam.
Baginya, jika seluruh komponen umat Islam di Indonesia bersatu, bangsa Indonesia juga akan kuat. Apalagi saat ini seluruh komponen di Indonesia sedang berusaha melawan Covid-19. Sebagai mayoritas, umat Islam punya tanggung jawab paling besar.
“Kiai Abdul Hakim Mahfudz menjelaskan bahwa umat Islam harus saling bersilaturahim satu dengan yang lainnya. Hal demikian menjadi wasiat Kiai Hasyim Asy’ari,” katanya.
Syafruddin mengatakan jika ia akan melakukan sinergitas keumatan dan pengembangan pendidikan di lingkup pondok pesantren.
Kedatangan ini disambut hangat oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz.
“Semua komponen Islam harus bersatu, bersinergi, dan saling menguatkan,” jelasnya
Diskusi kedua tokoh ini berlangsung di nDalem kesepuhan Pondok Pesantren Tebuireng. Kedua terlihat membahas beberapa topik terkait umat Islam yang ada di Indonesia.
Kunjungan Komjen Pol (Purn.) Syafruddin ditutup dengan jamuan makan siang. Ia juga ziarah ke makam Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari, Gus Dur dan Gus Sholah di komplek Pondok Pesantren Tebuireng.
“Terutama terkait berbagai persoalan yang terjadi di internal umat Islam sendiri,” tandas Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini.
Komjen Pol (Purn.) Syafruddin merupakan Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pada tahun 2016 hingga 2018.
Di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyuno-Jusuf Kalla pada tahun 2004, ia dipercayakan menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden Indonesia.
Pada 15 Oktober 2020, Syafruddin dianugerahi gelar doktor kehormatan (honoris causa) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung. Ia merupakan tokoh keenam yang memeperoleh gelar doktor kehormatan dari UIN Sunan Gunung Djati.