• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Tafsir Ayat 25 Surat Yusuf, Cinta Zulaikha

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-06-23
in Al-Qur'an, News
0
Tafsir Ayat 25 Surat Yusuf, Cinta Zulaikha

Tafsir Ayat 25 Surat Yusuf, Cinta Zulaikha (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Tafsir ayat 25 surat Yusuf ini sangat penting karena memuat kisah cinta yang abadi antara Zulaikha dan Nabi Yusuf. Kisah ini menjadi pelajaran bagi seluruh alam akan kesucian cinta yang berlandaskan cinta kepada Allah SWT akan memberikan kebahagiaan yang hakiki.

Banyak literatur yang menceritakan kisah cinta antara Zulaikha dan Yusuf AS baik literatur klasik maupun kontemporer, di antaranya para ahli tafsir dalam berbagai kitabnya.

Salah satunya ialah Imam Al-Qurthubi dalam kitabnya aljami’ li Ahkam Al-Qur’an di katakan dalam tulisannya bahwa Zulaikha mulai memuji-muji ketampanan dan keindahan Yusuf AS yang hampir tiap hari semenjak kedatangannya di istana Zulaikha.

Pernah suatu ketika Zulaikha memuji keindahan rambut dan ketampanan wajah Yusuf AS ia berkata kepadanya “wahai Yusuf betapa indah rambutmu.

Yusuf menjawab “ia yang akan pertama kali gugur dari badanku”.

Zulaikha kembali berkata “wahai Yusuf betapa tampan wajahmu”.

Yusuf kembali menjawab “itu akan menjadi makanan tanah dan akan terus demikian sampai ia menelanya”.

Ketika Zulaikha yang kala itu masih menyandang status sebagai istri Aziz Mesir, ia terlibat konflik dengan Yusuf AS di kamarnya di mana kisah ini abadi tertulis dalam Al-Quran tatkala ia menggoda Yusuf untuk berzina dengannya sehingga membuat Yusuf takut dan kabur lari dari kamar Zulaikha.

Yusuf akhirnya mereka bertemu suami Zulaikha yakni Aziz Mesir di depan pintu kamar, di saat itulah Zulaikha membalikkan fakta dengan mengatakan ke suaminya seperti termaktub dalam Qur’an Surat Yusuf ayat 25:

 قَالَتْ مَا جَزَاۤءُ مَنْ اَرَادَ بِاَهْلِكَ سُوْۤءًا اِلَّآ اَنْ يُّسْجَنَ اَوْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ    

 “ia (Zulaikha) berkata apakah balasan bagi orang-orang yang bermaksud buruk kepada istrimu selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan siksa yang sangat pedih”

Ketika kita menelaah lebih dalam dari perkataan Zulaikha kepada suaminya, kita akan menemukan bahwa bukan hanya upaya Zulaikha untuk memutar balikan fakta, tetapi dalam kondisi seperti itu Zulaikha masih memikirkan keselamatan Yusuf AS yang ia cintai dari amarah suaminya.

Dikutip dari Tafsir Al-Maroghi karya Ahmad Musthofa Al-Maroghi Grand Syekh Al-Azhar Kairo Mesir tahun 1928-1935, ia menuliskan pendapat Imam Ar-Razi bahwa ada empat macam rekadaya yang dilakukan Zulaikha diantaranya.

إيهام زوجها أن يوسف قد اعتدى عليها بما يسوءها ويسوءه

Ketika Zulaikha mengatakan hal tersebut bertujuan untuk meyakinkan suaminya bahwa Yusuf telah melanggar batas dengan berniat melakukan hal buruk.

Hal ini disebabkan karena Zulaikha sadar bahwa seluruh penghuni istana bahkan suaminya pun mengetahui akhlak Yusuf yang mulia sehingga tidak mungkin ia akan berbuat hal seburuk itu.

نها لم تصرح بجرمه حتى لا يشتد غضبه ويقسو فى عقابه. كأن يبيعه أو يقصيه عن الدار، وذلك غير ما تريد

Yang kedua, Zulaikha tidak dengan jelas mengatakan tindak kejahatan apa yang akan dilakukan Yusuf kepadanya, sehingga suaminya tidak sampai larut dalam amarah yang besar dengan menghukum Yusuf dengan pedih, tiada hukuman yang pedih dari suaminya kepada Yusuf bagi Zulaikha selain suaminya menjual atau mengusir Yusuf dari istana.

إنها هددت يوسف وأنذرته بما يعلم منه أن أمره بيدها ليخضع لها ويطيعها  

Ketiga, sebagai ultimatum peringatan dari Zulaikha kepada Yusuf bahwa ialah yang memegang kendali dan yang akan menentukan akhir perkara tersebut, hal ini ia lakukan agar Yusuf tunduk dan patuh kepadanya.

أنها قالت. إلا أن يسجن والمراد منه أن يسجن يوما أو أقل على سبيل التخويف فحسب

Keempat, maksud dari perkataan Zulaikha (selain dipenjarakan) adalah bukan dipenjara dalam waktu yang lama melainkan dipenjara sehari ataupun dengan waktu yang sebentar hanya untuk menakut-nakuti Yusuf semata.

Dari penjelasan Ar-Razi tersebut kita mengetahui apa yang Zulaikha katakan terhadap suaminya, terdapat isyarat yang bagus yang murni terucap karena perasaan.

Ia mengawali dengan opsi penawaran dipenjara terlebih dahulu ketimbang disiksa pedih karena ia tahu siksa lebih menyakitkan dari pada dipenjara, itulah bukti cinta Zulaikha kepada Yusuf karena seorang kekasih tidak akan rela membiarkan kekasihnya tersakiti.

Zulaikha memberikan kita pemahaman tersendiri akan cinta, bagaimana ketika cinta kepada makhluk Allah SWT dan kita membawa cinta tersebut untuk lebih dekat dengan Allah SWT maka Allah akan memberikan cinta tersebut, hal itulah yang kemudian hari terjadi pada diri Zulaikha dengan Nabi Yusuf AS.

Semoga tafsir ringkas ayat 25 surat Yusuf ini bisa memberikan manfaat.

Oleh: Badar Alam 

Tags: tafsirTafsir surat YusufYusuf Hasyim
Previous Post

Hukum Menghadiri Walimatul Urs tanpa Undangan

Next Post

Kewajiban Iddah Wanita Menurut Gus Baha

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Kewajiban Iddah Wanita Menurut Gus Baha

Kewajiban Iddah Wanita Menurut Gus Baha

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Menata Ulang Relasi Rumah Tangga Antara Laki-laki dan Perempuan
  • Profil Gus Irfan, Menteri Haji dan Umrah Pertama di Indonesia
  • 21 Dalil Merayakan Maulid Nabi Menurut Sayyid Muhammad al-Maliki
  • Pendapat Gus Baha Terkait Demontrasi: Boleh Dilakukan Asal Tidak Mudarat
  • Pesan PCNU Jombang kepada Aparat Keamanan dan Masyarakat

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng