tebuireng.co – Putra Buya Arrazy tewas tertembak di Tuban, Jawa Timur. Korban dketahui berinisial HSW (3), putra kedua Buya Arrazy ini meninggal dunia setelah tertembak senjata api yang dimainkan kakaknya bernisial H (5).
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Kepolisian Resor Tuban Ajun Komisaris Polisi M Ganantha, peristiwa tersebut terjadi di kampung halaman istri Buya Arrazy Hasyim di Desa/Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Rabu (22/6/2022) siang.
Pada 11 Juli 2010, Buya Arrzy menikahi Eli Ermawati MS dan telah dikaruniai tiga orang anak yaitu Hisyam Faqih Arrazy, Hushaim Shah Wali Arrazy dan Helena Nour Arrazy.
“Korban putranya (Buya Arrazy) yang kecil umur tiga tahun. yang menyalahgunakan senpi, putranya umur lima tahun, sama-sama cowoknya,” kata AKP Ganantha, saat dikonfirmasi wartawan.
Ia menambahkan, peristiwa nahas itu bermula ketika anggota Kepolisian RI yang bertugas mengawal Buya Arrazy sedang melaksanakan salat Zuhur. Saat itu, pengawal Buya menyimpan senjata apinya di dalam tas dan ditaruh di tempat yang dirasa aman.
Baca Juga: Salafi Tantang Debat Buya Arrazy Hasyim
Tak dinyana rupanya senpi milik M itu sedang dimainkan oleh putra Buya Arrazy, hingga menembakan peluru yang mengenai bagian dagu adiknya. Gananta menegaskan pihaknya telah melakukan pemeriksaan berkaitan insiden ini. Putra Buya Arrazy tersebut tewas setelah sempat dibawa ke rumah sakit terdekat.
“Betul, insiden itu terjadi karena senpi milik salah satu petugas yang dibuat mainan oleh kakak kandung korban,” imbuhnya.
Ganantha menjelaskan peristiwa tersebut tidak dilanjutkan secara hukum oleh Polisi Resort (Polres) Tuban. Mengingat pihak Buya Arrazy sudah mengikhlaskan dan menganggap itu sebagai musibah. Korban juga sudah dimakamkan tanpa diotopsi.
“Buya enggan berkomentar karena ini musibah dan sudah memaafkan karena ini murni kesalahan anak kecil. Untuk kronologi dan lain-lain Buya tidak mau mengungkap,” ujarnya.
Sedangkan anggota Polri berinisial M sendiri, kata Ganantha, akan ditindaklanjuti oleh satuan kerja (satker) yang bersangkutan yakni Mabes Polri. Korban langsung dimakamkan di pemakaman umum kampung halaman istri Buya Arrazy Hasyim di Tuban berjarak 1 KM dari rumah duka.
“Anggota dari Mabes. Kalau tindak lanjut selanjutnya kami belum tahu karena satkernya langsung mengambil. Mungkin bisa mengkonfirmasi sama satkernya dari Mabes Polri,” tandasnya.