Sudah 14 tahun yang lalu, tepatnya 30 Desember 2009 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pukul 18.45 WIB, Presiden ke-4 Republik Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa dengan Gus Dur berpulang. Kepergiannya menjadi duka dan tangis untuk bangsa Indonesia.
Gus Dur mengembuskan nafas terakhirnya di usia 69 tahun. Gus Dur masuk rumah sakit disebabkan kondisi kesehatannya yang menurun setelah melakukan perjalanan ziarah ke makam sejumlah ulama di Jawa Timur.
Dalam masa perawatan di rumah sakit, kondisi Gus Dur sempat membaik. Namun, pada Rabu, 30 Desember 2009 pukul 11.30 WIB, kesehatan Gus Dur tiba-tiba memburuk. Hal ini diakibatkan komplikasi penyakit yang diderita oleh Gus Dur, seperti diabetes, ginjal, stroke, dan jantung.
Tepat di hari yang sama, pukul 18.15 WIB, Gus Dur dalam kondisi kritis. Setengah jam kemudian, Presiden ke-4 RI tersebut pergi untuk selama-lamanya. Gus Dur berpulang keharibaan ilahi.
Kabar wafanya Gus Dur langsung menyebar dengan luas. Pemerintah sempat meminta agar jasad Gus Dur dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, namun keluarga almarhum menolak dan memutuskan untuk memakamkan Gus Dur di Komplek Makam Keluarga di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Sang Guru Bangsa disalatkan oleh ribuan orang di Masjid Ulul Albab, Jombang. Lautan manusia berduyun-duyun mengiringi keranda jenazah. Mereka semua datang dari berbagai daerah hanya untuk mengantarkan Gus Dur ke tempat peristirahatan terakhirnya. Suasana sedih bercampur duka menyelimuti langit Jombang kala itu.
Kini, setiap tahunnya akan dilaksanakan Haul Gus Dur. Sebuah bentuk penghormatan yang ditujukan kepada Presiden ke-4 RI, Guru Bangsa, Tokoh Nahdlatul Ulama, dan Pejuang Kemanusiaan, Gus Dur.
Haul Gus Dur ini biasanya diadakan di dua tempat yang berbeda, di kediaman keluarga Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, dan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Haul Gus Dur di Ciganjur sudah selesai dilaksanakan pada 16 Desember 2023 kemarin. Sedangkan Haul Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng akan digelar pada tanggal 6 Januari 2024. Untuk Gus Dur, Al Fatihah.
Penulis: Syifa’ Q.
Editor: Zainuddin Sugendal
Baca juga: Belajar Islam Wasathiyah dari Gus Dur