• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Strategi Dakwah di Era Millenial Menurut Gus Ivan

Oleh: Thowiroh

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2023-03-01
in Galeri, Pendidikan, Pesantren, Santri, Tebuireng, Tokoh
0
Strategi Dakwah di Era Millenial Menurut Gus Ivan

Strategi Dakwah di Era Millenial Menurut Gus Ivan. foto: Youtube Suara Tebuireng.

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- Muhammad Dzannuroin Aldivano (Gus Ivan) merupakan putra dari KH Fahmi Amrulloh Hadzik sekaligus cicit dari  KH Hasyim Asy’ari pendiri jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU)

Dengan latar belakang dari dunia pesantren yang sangat kental dengan pendidikan agama sejak kecil dan menjadi cicit dari Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari mengharuskan Gus Ivan untuk melanjutkan jejak para pendahulunya utamanya berdakwah menyalurkan ilmu dan nilai agama yang ia pelajari.

Baca juga: Profil Gus Ivan, Dzuriyah KH Hasyim Asy’ari

Mengutip dari wawancara eksklusif bersama Gus Ivan dari channel YouTube Suara Tebuireng.  Selasa, 21/02/23. Gus Ivan mengatakan bahwa selain pendidikan agama yang didapat dari orang tuanya, ia juga memperdalam pengetahuannya di Madrasah Mu’allimin Hasyim Asy’ari, salah satu lembaga pendidikan di lingkungan Pesantren Tebuireng yang  berbasic kitab kuning selama  enam tahun. Hal tersebut ia lakukan sebagai bekal baginya untuk berdakwah di masyarakat.

Gus Ivan meyakini bahwa persentase nilai agama di era yang semakin maju ini menjadikan pengetahuan tentang agama bukan hanya sekedar tuntutan yang untuk dipelajari namun juga sebagai suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap individu masing-masing sehingga dibutuhkan sosok pendakwah untuk mengenalkan mereka dengan nilai agama dengan cara yang baik.

Tak hanya menggencarkan dakwah secara offline, putra kedua dari tiga bersaudara ini turut mengikuti perkembangan zaman dengan berdakwah secara online melalui media sosial. Baginya  zaman yang semakin maju seperti pada era millenial ini telah menjadikan masyarakat khususnya anak muda untuk banyak menghabiskan waktunya di media sosial.

Menurut Gus Ivan, strategi berdakwah dalam era millenial harus dimulai dengan persiapan diri yang matang baik secara keilmuan ataupun mental. Karena dalam berdakwah nantinya akan dihadapkan dengan berbagai karakter dan sifat masyarakat yang berbeda-beda.Tidak semua orang akan menerima dan menyukai apa yang disampaikan, dan tidak semua akan membenci sehingga penting sekali untuk mempersiapkan mental untuk konsekuensi yang bisa saja terjadi.

Selain itu bekal keilmuan yang dimiliki harus cukup memadai sehingga bisa menjawab berbagai permasalahan yang kerap akan dipertanyakan  dan dimintai solusi oleh masyarakat.

Gus muda kelahiran 07 Agustus 1999 tersebut juga memaparkan bahwa dalam berdakwah alangkah baiknya dimulai dari ruang lingkup kecil terlebih dahulu. Seperti pengalamannya dalam berdakwah yang dimulai dari lingkup kecil yakni ruang lingkup pertemanan kemudian pesantren dan lanjut hingga ke masyarakat luas. Hal tersebut akan membuat para pendakwah mengetahui berbagai kondisi yang berbeda beda dan bisa menyerasikan dengan penyajian model dakwah sesuai karakternya

Menurut Gus Ivan, salah satu hambatan influencer dalam berdakwah khususnya di media sosial adalah menyerasikan dinamika anak millenial yang cepat bosan. Hal tersebut membuat influencer di media sosial harus pandai meringkas materi dengan durasi waktu yang tidak terlalu lama.

Selain berdakwah di media sosial dengan berbagai platform.Gus Ivan juga memperluas media dakwahnya dengan cara bermain film bergenre pesantren. Ketika diminta untuk menjadi pemeran film yang bertema pesantren, Gus Ivan bahkan tidak membuat batasan apapun. Ia mengaku telah mempecayakan semuanya kepada pihak produser yang pastinya lebih tahu bagaimana batasan dan kultural yang ada di pesantren. Baginya akan banyak hikmah dan pesan yang bisa diambil oleh para penonton dalam film islami yang menggambarkan dunia pesantren.

Salah satu film yang di perankannya adalah film Luqathah yang rilis pada awal tahun 2023. Menurutnya, film tersebut sangat cocok dengan keadaan para santri sehingga akan banyak pelajaran yang bisa diambil setelah menonton film tersebut.

Tags: Dakwah Era MellenialGus Ivan Tebuireng
Previous Post

Cara Daftar Haji Secara Lengkap

Next Post

Guru yang Baik Menurut Imam Ghazali

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Guru yang Baik Menurut Imam Ghazali

Guru yang Baik Menurut Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng