• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Profil Gus Dur dalam Kitab Kitab Jamharatu A’lam Al-Azhar Al-Syarif

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2021-07-09
in Kiai, News, Tokoh
0
Profil Gus Dur dalam Kitab Kitab Jamharatu A'lam Al-Azhar Al-Syarif

Profil Gus Dur dalam Kitab Kitab Jamharatu A'lam Al-Azhar Al-Syarif

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Profil singkat KH Abdurrahman Wahid ditulis dalam Kitab Jamharatu A’lam Al-Azhar Al-Syarif. Profil singkat tersebut diungkap Rais Syuriyah PBNU, KH Ahmad Ishomuddin di laman facebooknya.

“Saat baca Kitab Jamharatu A’lam Al-Azhar Al-Syarif yang terdiri dari 10 jilid tebal, saya menemukan nama dan riwayat amat singkat dari KH Abdurrahman Wahid pada jilid 9 kitab tersebut,” tulis Kiai Ishom.

Kiai Ishom lalu menjelaskan bahwa nama Gus Dur dicantumkan bersama dengan ratusan nama ulama besar alumni Universitas Al-Azhar yang berasal dari seluruh dunia.

Di antara keterangan profil singkat Gus Dur dalam Kitab Jamharatu A’lam Al-Azhar Al-Syarif yaitu dituliskan bahwa Gus Dur adalah Presiden Republik Indonesia. Kemudian disebutkan jika KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), lahir di Jawa tahun 1360 H/1941 M, berasal dari keluarga yang taat beragama dan menjaga tradisi keislaman.

Setelah menyempurnakan pendidikan awalnya di Indonesia, pernah kuliah di Universitas Al-Azhar, lalu kuliah lagi di Irak, kemudian ke Kanada. Amat mahir berbahasa Inggris dan Arab (bahkan lancar berbahasa Prancis), telah menjadi pribadi yang religius dan menjadi tokoh masyarakat terkemuka di Indonesia.

Beliau dihormati oleh berjuta-juta rakyat Indonesia, menjadi pemimpin gerakan Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi sosial Islam terbesar di Indonesia.

Baca Juga: Nama Gus Dur Diusulkan Jadi Nama Bandara

Profil singkat KH Abdurrahman Wahid dalam Kitab Jamharatu A’lam Al-Azhar Al-Syarif menandakan bahwa sosok Gus Dur diakui dunia Internasional. Saat di Al-Azhar, Gus Dur berkawan dekat dengan KH Mustofa Bisri (Gus Mus) asal Rembang. Persahabatan itu melekat hingga akhir hayatnya.

Dalam salah satu keterangan dari orang terdekat Gus Dur, sebelum wafat pada 2009. Gus Dur ngotot ingin datang ke Rembang menemui Gus Mus. Padahal saat itu kondisi fisiknya sedang tidak fit. Namun, Gus Dur tetap ngotot ke Rembang. Keluarga sempat menawarkan untuk menjemput Gus Mus ke Rembang dan Gus Dur tidak perlu jauh-jauh ke Rembang. Namun, Gus Dur menolak. Baginya, yang kangen adalah dia, maka dia pula yang harus ke Rembang.

Selain dimuat di Kitab Jamharatu A’lam Al-Azhar, profil Gus Dur juga tampil di laman Facebook resmi Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Ketua Umum PBNU 1984-1999 itu disebut sebagai Abu Al-Dimuqratiyyah Al-Indunisiyyah atau bapak demokrasi Indonesia. Dalam keterangannya dijelaskan, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah ikon toleransi beragama dan menjadi pemimpin di masa transisi demokrasi.

Mengutip pendapat juru bicara gedung putih, Robert Gibbs yang menyatakan KH Abdurrahman Wahid adalah orang yang bekerja untuk perdamaian dan kemakmuran di Indonesia. Selain itu dia adalah tokoh yang menjadi penghubung antarkelompok agama yang berbeda.

Akun resmi Al-Azhar yang beralamat “Official Azhar University” ini mengunggah infografis Gus Dur pada hari Jumat (17/6/2016) waktu setempat dengan tagline Azhariyyuun Haulal Al-‘Aalam (Alumni Al-Azhar di Seluruh Dunia).

Begitulah Gus Dur, meskipun terkadang terlihat aneh dalam bersikap. Namun, banyak yang merindukan kehadirannya. Kecerdasannya membuat banyak orang terkagum-kagum. Bahkan, hingga wafatpun masih dicari banyak orang. Ada ribuan peziarah yang datang ke makamnya Gus Dur di Tebuireng setiap hari. Gus Dur selalu di hati.

Nb: Diolah dari berbagai sumber

Previous Post

Mengenal Hadis Riwayah dan Dirayah

Next Post

9 Juli 1976, Indonesia Luncurkan Satelit Palapa

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
9 Juli 1976, Indonesia Luncurkan Satelit Palapa

9 Juli 1976, Indonesia Luncurkan Satelit Palapa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, Teladan Nasionalisme dan Religiusitas Bangsa
  • Kuatkan Pilar Bacaan Al-Qur’an, Umda Jombang Gelar Penguatan Tahsin Tilawah
  • Kisah Raja al-Mudzaffar, Penguasa Irbil yang Pertama Kali Rayakan Maulid Nabi
  • Makna Rabiul Awal, Bulan Lahir Nabi
  • Yusron Aminulloh Dorong Gerakan Literasi sebagai Fondasi Pembangunan Jombang

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng