• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

‘Poros Tengah’, Muktamar Ke-34 NU Penuh Maslahah

Ahmad Fao by Ahmad Fao
2021-10-18
in Kebangsaan, Keislaman
0
Poros Tengah, Muktamar Ke-34 NU Penuh Maslahah
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Jelang muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama tahun 2021, banyak perbincangan diantara para generasi. Setidaknya tidak ingin NU hanya menjadi adu gengsi. Berebut kuasa dengan cara-cara yang tidak sesuai. Seharusnya kembali kepada uswah yang mentradisi, bukan sudah saling atur strategi sejak dini. Para pendahulu seperti Kiyai Hasyim Asy’ari perlu diteladani, jangan sampai dapatkan kuasa dengan cara yang tidak edi.

Perlu berimbangan dengan poros tengah. Bukan blok kiri, kanan, selatan dan utara. Namun tanggung jawab hidupkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Dengan NU bisa lebih efektif dan efisien sebagai media. Perjuangan Islam untuk bangsa dan negara. Bahkan bisa saja ke seluruh penjuru dunia. Supaya NU bisa banyak memberi maslahah ‘ammah. Perlu pemimpin yang betul-betul sebagai ulama.

Muktamar ke-34 NU tahun 2021 ini. Seyogianya tidak ribut saling jagokan sejak dini. Sebaiknya para tokoh dan cendikia juga berkontribusi. Bukan lagi sebagian justru mendominasi. Apalagi dengan politik yang lebih banyak hanya pribadi. Bahkan sebagian golongan yang sangat penuh ambisi. Mungkin perlu ‘POROS TENGAH’ seperti gagasan Gus Fahmi. Biar orang tidak hanya umbar ambisi.

Mari kita sambut Muktamar ke-34 NU dengan gembira. Sebagai orang NU tua dan muda punya idea. Meski tidak menjadi pengurus bukan berarti tidak sah. Untuk bersuara demi kebaikan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.

Surabaya, 17 Oktober 2021,
‘Abd Al Haris Al Muhasibiy

Tags: muktamar nuNahdlatul Ulama
Previous Post

Tirakat Kiai Hasyim Asy’ari, dari Puasa Dahr hingga Pati Geni (II)

Next Post

Ceramah Gus Miftah Buat Bule Jerman Masuk Islam

Ahmad Fao

Ahmad Fao

Next Post
Gus Miftah bersama Alan, bule asal Jerman (Ist)

Ceramah Gus Miftah Buat Bule Jerman Masuk Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam
  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng