• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Pesantren Tebuireng Masih NU?

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-08-05
in Tebuireng
0
Pesantren Tebuireng Masih NU?

Tim tebuireng.co saat bersama Gus Fahmi

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Di usia 123 tahun, Pesantren Tebuireng mendapat pertanyaan cukup menohok dari banyak kalangan Nahdliyin. Pesantren Tebuireng masih NU? Pertanyaan ini muncul setelah Tebuireng diduga begitu dekat dengan tokoh luar Nahdliyin.

Saat ini Pesantren Tebuireng memperingati hari lahirnya yang ke-123. Sebuah usia yang cukup tua untuk sebuah almamater yang didirikan KH M Hasyim Asy’ari ini.

Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng KH Agus Fahmi Amrullah Hadziq menjawab keraguan masyarakat tentang posisi Tebuireng yang sering dikunjungi tokoh dari selain Nahdliyin ini.

Pesantren Tebuireng sendiri pernah dikunjungi oleh Abu Bakar Ba’asyir,  Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Dr Salim Segaf Al-Jufri, Ustaz Abdus Shomad dan masih banyak lagi tokoh Islam lainnya.

“Ketika ada yang mengstigma Tebuireng bukan NU dan sebagainya itu hak setiap individu, tapi Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari satu-satunya Rais Akbar, Gus Dur pernah jadi tahfidziyah , Gus Sholah pernah jadi ketua PBNU. KH Abdul Hakim Mahfudz sekarang ketua PBNU. Saya juga pengurus NU,” jelasnya, Rabu (3/8/2022).

Menurutnya, Pesantren Tebuireng tidak perlu menonjolkan dan mengumumkan bahwa NU. Begitu juga tidak perlu menonjolkan jabatan tokoh-tokoh Tebuireng di NU.

“Saya pegang dawuh Hadratussyaikh, siapa yang mau mengurus NU tak anggap santriku. Siapa jadi santriku, tak doakan khusnul khotimah. Artinya siapapun mau ngurus NU meskipun tidak jadi pengurus. Caranya menghidupkan amalan NU dan infaq dana untuk NU,” imbuhnya.

Tokoh yang akrab disapa Gus Fahmi ini menjelaskan alasan Pesantren Tebuireng menerima tokoh-tokoh dari berbagai organisasi masyarakat.Menurutnya karena sejak zaman dulu Pesantren Tebuireng sudah dikenal sebagai pesantren yang toleransi.

Hal ini akrena KH M Hasyim Asy’ari melarang fanatik buta. Itu pula sebabnya Pesantren Tebuireng terbuka untuk siapa saja. Jangan kan untuk orang yang dianggap radikal, untuk selain Islam juga terbuka.

“Pernah beberapa pastor belajar ke sini. Mereka dalah calon pastor yang jalur kenceng. Dengan selain muslim saja kita hormati apalagi sesama muslim. Meskipun ada stigma radikal menempel pada mereka,” tegasnya.

Dikatakan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara seorang Muslim boleh interasksi dengan siapa saja. Urusan akidah tidak ada hubungan dengan silaturrahim.

“Tebuireng tetap menjujungi toleransi sesuai dengan salah satu nilai dasar Pesantren Tebuireng. Menghargai perbedaan dan menjaga persatuan,” tandas Gus Fahmi.

Tags: Alumni TebuirengPesantren TebuirengPesantren Tebuireng Masih NU?TebuirengTebuireng Initiativestebuireng.co
Previous Post

Mengenali Makna dibalik Tarian Sufi

Next Post

Tokoh Salafi Kontroversi, Abu Bakar Ba’asyir

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Tokoh Salafi Kontroversi, Abu Bakar Ba'asyir

Tokoh Salafi Kontroversi, Abu Bakar Ba'asyir

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Syahadat Intelektual: Membumikan Nabi di Era Gen Z
  • Alumni Pesantren Gelar Aksi Damai di Depan Gedung Trans7, Tanggapi Tayangan Xpose Uncensored
  • Sigap, Menag Bakal Libatkan Pimpinan Pesantren Bahas Standar Bangunan
  • Lima Prinsip Dasar Menjaga Lingkungan Menurut Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi
  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng