• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Mulia Malam Lahir Nabi atau Lailatul Qadar?

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-10-17
in Pengajian
0
Mulia Malam Lahir Nabi atau Lailatul Qadar

Mulia Malam Lahir Nabi atau Lailatul Qadar (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Apakah mulia Apakah mulia malam kelahiran Nabi dibandingkan malam lailatul qadar? Adalah pertanyaan yang kerap kali terdengar.

Sebab bulan maulid yang merupakan bulan lahirnya Nabi Muhammad, utamanya ketika malam tanggal 12 Rabiul Awwal (malam lahirnya Nabi) menjadi salah satu malam paling meriah, membawa berkah dan dinantikan oleh jutaan umat manusia.

Perihal tersebut, Habib Ahmad Bafagih menjelaskan bahwa malam kelahiran Nabi Muhammad adalah lebih mulia dari pada malam lailatul qadar. Ia Menukil dari kitab karangan Sayid Alwi Al-Maliki yaitu kitab Adz Dzakair Al–Muhammadiyah.

Kitab ini menjelaskan bahwa ada tiga sebab yang menjadi aspek mengapa malam kelahiran NabiMuhamamd lebih mulia dari pada malam lailatul qadar.

Pertama, karena malam kelahiran Nabi Muhammad adalah malam dilahirkannya wujud Nabi Muhammad, sedangkan lailatul qadar ada sebagai pemberian untuknya (Nabi Muhammad).

Kedua, karena yang menjadi salah satu kemuliaan lailatul qadar adalah karena di dalamnya turun banyak malaikat, sedangkan malam kelahiran Nabi Muhammad adalah malam dilahirkannya nabi yang mana  tentu lebih mulia dibandingkan turunnya malaikat.

Ketiga, karena malam lailatul qadar ada atas dasar memuliakan umat Nabi Muhammad, sedangkan malam kelahiran Nabi Muhammad adalah cikal bakal dari memuliakan seluruh makhluk karena nabi diutus kepada semua makhluk sebagai Rahmatan lil ‘Alamin.

Habib Ahmad Bafagih juga menjelaskan bahwa Sayidina Abbas, paman nabi yang juga menjadi salah seorang sahabat nabi pernah memuji akan kelahiran nabi.

Dalam syairnya, ia mengungkapkan bahwa berkat lahirnya nabi lah dunia ini diliputi cahaya sehingga umat manusia berada di jalan yang benar. Berikut teks syair pujian Sayidina Abbas kepada Nabi Muhammad:

أنت لما ولدت أشرقت الأرض وضاعت بنورك الأفق فنحن في ذلك الضياء وفي النور وسبل الرشاد نخترق

Ketika engkau terlahir, bersinarlah bumi dan cakrawala karena cahayamu. Dan kami pun selalu selalu berada di tengah cahaya dan jalan petunjuk.

Lahirnya Nabi Muhammad adalah sebuah kegembiraan bagi seluruh umat manusia karena tanpanya dunia tiada bercahaya, kehidupan akan tetap dalam kebodohan yang merajalela, bahkan tak hanya dunia, surga pun tak akan berarti tanpaNya.

Sebagai mana Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi yang mengatakan dalam syairnya:

في جنة ما شاقني من وصفها

 الا لكون الحب فيها خيما

Bukan karena keindahan surga dan kemegahannya yang membuatku terlena dan gembira memasukinya tetapi karena di surga terdapat kekasihku Rasulullah SAW.

Alasan malam lahirnya lebih mulia karena Rasulullah adalah sosok agung yang dicintai Allah. Keistimewaan dan kemuliaan telah diberikan Allah kepadanya sehingga siapa yang meneladani dan mengikuti langkahnya akan menjadi orang yang juga dicintai Allah. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman :

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Katakanlah (Muhammad), Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang ( Q.S  Ali Imran :31).

Melihat alasan-alasan di atas, maka malam lahirnya nabi lebih mulia dibandinkan malam lailatul qadar.

Walaahua’lam bisshowab

Oleh: Thowiroh

Tags: apa isinya maulidBulan Maulidlailatul qadarMaulid Nabi
Previous Post

Pujian Saat Maulid Sama Seperti Natalan?

Next Post

Dibalik Kontroversi Perayaan Maulid Nabi

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Dibalik Kontroversi Perayaan Maulid Nabi

Dibalik Kontroversi Perayaan Maulid Nabi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng