• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Mengapa Malam Lailatul Qadar Dirahasiakan oleh Allah?

Oleh: Thowiroh

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2023-04-19
in Keislaman
0
Mengapa Malam Lailatul Qadar Dirahasiakan oleh Allah?

Mengapa Malam Lailatul Qadar Dirahasiakan oleh Allah?

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mengapa malam Lailatul Qadar dirahasiakan oleh Allah? Sebuah hal yang kerap kali dipertanyakan karena pada umumnya, para ulama hanya menjelaskan tentang tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar memiliki banyak keutamaan dan keberkahan yang di turunkan oleh Allah SWT di dalamnya. Sehingga menjadikan banyak umat muslim menjadi amat antusias untuk bisa bertemu malam Lailatul Qadar ketika bulan Ramadan.

Pada hakikatnya hanya Allah yang mengetahui kapan terjadinya malam Lailatul Qadar. Pertanyaannya, mengapa malam Lailatul Qadar dirahasiakan oleh Allah?

Al-Habib Ahmad Bafagih menjelaskan bahwa diantara alasan yang menjadi hikmah dirahasiakannya keberadaan malam Lailatul Qadar adalah sebagaimana dinukil dari kitab Tafsir Al-Fakhrur Razi karya Imam Fakhrur Razi pada tafsir surah Al-Qadr.

Disebutkan bahwa seakan-akan Allah SWT berfirman:

“Seandainya Aku perjelas keberadaan Lailatul Qadar, lalu Aku melihat kelancangan kalian untuk bermaksiat di dalamnya, maka kemaksiatan yang kalian lakukan setelah mengetahui keberadaan Lailatul Qadar saat itu justru akan lebih besar dosanya daripada kau tidak mengetahuinya. Maka, itulah sebabnya Aku merahasiakannnya padamu”. Hal yang demikian merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah yang besar pada hamba-Nya.

Beberapa ulama mengatakan bahwa Lailatul Qadar adalah hadiah dari Allah kepada Nabi Muhammad dan umatnya yang pada umumnya memiliki umur yang terbilang pendek dari pada nabi dan umat sebelumnya.

Dikatakan sebagai hadiah dari Allah karena hal tersebut agar mereka bisa mendapatkan pahala ibadah yang berkali lipat dengan umur yang tidak begitu lama.

Sebagaimana kisah yang diceritakan oleh Al Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri, bahwa dikisahkan seseorang dari Bani Israil berjuang perang fi sabilillah selama seribu bulan, dan orang-orang Islam pun ingin seperti itu.

Karena hal ini, atas dasar cinta Allah pada Sayyidina Muhammad, Allah SWT memberi karunia malam yang lebih baik dari 1000 bulan (Lailatul Qadar).

Itulah mengapa malam Lailatul Qadar menjadi sangat berharga bagi umat muslim dan selalu ditunggu, utamanya pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan.

Sebagian Orang sholeh berkata :

والله لو كانت ليلة القدر بالسنة ليلة واحدة لقمت السنة حتى أدركها فما بالك بعشر ليال؟

“Demi Allah, seandainya Lailatul Qadar itu terselip satu malam saja dalam satu tahun, maka aku akan berusaha mendapatkannya dengan beribadah satu tahun penuh. Lalu, bagaimana jika Lailatul qadar itu berada dalam 10 malam saja?”

Wallahua’lam bisshowab.

Baca Juga: Makna Lailatul Qadar menurut Prof Quraish Shihab

Tags: lailatul qadarRamadantafsir
Previous Post

Kisah Unik Habib Sholeh Tanggul ketika Melaksanakan Ibadah Haji

Next Post

Amalan yang Dianjurkan ketika Terjadi Gerhana Matahari

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Amalan yang Dianjurkan ketika Terjadi Gerhana Matahari

Amalan yang Dianjurkan ketika Terjadi Gerhana Matahari

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng