Amalan yang dianjurkan ketika terjadi gerhana matahari ini dijelaskan dalam kitab Yaqut An Nafis karya Sayyid Ahmad bin Umar As Syatiri. Hal ini merujuk pada hadis sahih tentang dianjurkannya untuk melaksanakan salat gerhana ketika sedang terjadi fenomena gerhana.
Gerhana matahari di prediksi akan terjadi pada Kamis, 20 April 2023, bertepatan pada tanggal 29 Ramadan 1444 H. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gerhana matahari kali ini merupakan gerhana matahari hibrida.
Gerhana matahari hibdirda adalah peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana. Hal ini menjadi suatu fenomena yang jarang ditemui karena terjadinya relatif langka
Dalam bahasa Arab, gerhana matahari disebut dengan Kusuf as-Syams (كسوف الشمس). Fenomena gerhana matahari juga pernah terjadi pada zaman Rasulullah SAW yakni bersamaan ketika wafatnya putra Rasulullah yang bernama Ibrahim.
Peristiwa inilah yang membuat masyarakat pada zaman tersebut mengira bahwa ada kaitannya antara peristiwa alam (gerhana) dengan peristiwa wafatnya putra Rasulullah yang masih bayi. Sehingga Nabi pun bersabda:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَكْسِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ تَعَالَى فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا وَصَلُّوا
Artinya: “Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Ta’ala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian.” (HR Muslim).
Tak hanya Imam Muslim, Imam Bukhari juga menyebutkan hadis serupa denga kualitas sahih. Hadis inilah yang kemudian menjadi dalil dianjurkannya untuk melaksanakan salat gerhana ketika sedang terjadi fenomena gerhana, baik gerhana matahari ataupun gerhana bulan.
Mengenai tata cara salat gerhana matahari adalah terdapat tiga cara dalam melaksanakannya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sayyid Ahmad bin Umar As Syatiri dalam kitab Yaqut An Nafis:
صَلَاةُ كُسُوفِ الشَّمْسِ وَخُسُوفِ الْقَمَرِ رَكْمْتَانِ ، وتَجُوزُ فيها ثلاث كيفيات : إحْدَاهَا وَهِيَ أَقَلُهَا أَنْ تُصَلَّى كَرَكَتي سُنَّةِ الصبح ، ثانيتُها أَنْ تُصَلَّى بزِيادَةِ رُكُوعَيْنِ وَقِيامَيْنِ بِلَا تَطْوِيلِ. ثَالِثتُهَا أَنْ تُصَلَّى كذلك بتطويل . ويُسَنَّ بَعْدَهَا خُطْبَتَانِ
“Yakni terdapat tiga cara dalam melaksanakan salat gerhana, baik gerhana matahari ataupun gerhana bulan. Pertama, salat dua rakaat sebagaimana salah sunah sebelum subuh. Kedua, salat dua rakaat dengan dua kali berdiri dan ruku’ ( yang durasinya sebentar atau tidak lama ). Ketiga, salat dua rakaat dengan dua kali berdiri dan ruku’ sebagaimana cara kedua dan pada cara ketiga ini di anjurkan dengan durasi yang lebih lama. Kemudian disunahkan membaca dua khutbah.”
Namun, mayoritas masyarakat lebih dominan melaksanakan salat gerhana dengan cara yang pertama, yaitu salat dua rakaat sebagaimana salat sunah sebelum subuh dengan niat sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الكُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Artinya, “Saya salat sunah gerhana matahari dua rakaat karena Allah SWT.”
Kemudian takbir, membaca doa iftitah, membaca surah Fatihah, membaca surah pendek. Dilanjutkan ruku’, i’tidal, dan sujud. Begitupun di rakaat kedua hingga salam.
Selain itu, dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, zikir serta bersedekah ketika terjadi gerhana. Sebagaimana yang disebutkan oleh Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya:
وَيُسَنُ الإِكْثَارُ مِنَ الصَّدقَةِ فِي رَمَضَانَ لَا سِيَّمَا فِي عَشْرِهِ الأَوَاخِرِ وأمَامَ الحَاجَاتِ وَعِنْدَ كُسُوفٍ وَمَرَضٍ وَحَجٍّ وَجِهَادٍ وَفِي أَزْمِنَةٍ وَأَمْكِنَةٍ فَاضِلَةٍ كَعَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ وَأَيَّامِ العِيْدِ وَالْجُمْعَةِ
“Disunahkan memperbanyak sedekah pada bulan Ramadhan terutama pada sepuluh hari terakhir dan ketika mempunyai kebutuhan, ketika terjadi gerhana, sakit, haji, jihad, dan pada beberapa waktu dan tempat yang memiliki keutamaan seperti tanggal 10 Dzulhijjah, hari raya, dan hari Jumat.”
Demikian beberapa hal yang dianjurkan ketika sedang terjadi gerhana baik gerhana matahari ataupun gerhana bulan. Wallahua’lam bisshowab.
Baca Juga: Amalan Ringan dengan Pahala Dahsyat