tebuireng.co- “Kaya dan miskin itu takdir!” begitu banyak masyarakat yang mengatakan demikian. Hal ini cukup bertentangan dengan Robert T Kiyosaki penulis buku literasi finansial yang cukup banyak disukai. Melalui bukunya yang berjudul The Cashflow Quadrant, Robert T. Kiyosaki memberikan solusi permasalahan banyak orang sekaligus menjadi solusi isu dunia terkait resesi ekonomi.
Setelah terbitnya buku Rich Dad Poor Dad yang berisi mengenai cara berpikir orang kaya dan miskin yang tujuannya tidak lain memberikan pemahaman mindset keuangan. Robert T. Kiyosaki memberikan solusi mengapa mengenai keuangan personal dalam cara mendapatkan pendapatan untuk menuju kebebasan keuangan.
Jika beberapa orang mengatakan bahwa tingkat kekayaan adalah sebuah hal yang relatif. Tidak untuk Robert T Kiyosaki yang mengatakan bahwa definisi dari kaya adalah jumlah hari di mana Anda bisa bertahan tanpa bekerja secara fisik dan mempertahankan tingkat kehidupan Anda. Di dalam kekayaan sendiri bukanlah berapa banyak uang yang dihasilkan tetapi berapa banyak uang yang disimpan dan bekerja untuk Anda.
Dalam buku Rich Dad karangan John Fleming dan Kim Kiyosaki memaparkan mengenai 4 kuadran dalam kategori pemasukan pendapatan setiap Individu. Pembagian pendapatan itu ialah employee (karyawan), self employee (pekerja mandiri) atau small bussiness (pemilik usaha kecil), bussiness owner (pemilik bisnis) dan investor (pemilik modal).
Baca juga: Resensi Buku: Rich Dad Poor Dad
Kuadran I ditempati oleh karyawan di mana mencari pekerjaan yang aman dan terjamin gaji tinggi dengan tunjangan yang besar. Kuadran I memiliki pengeluaran pajak dan bunga bank. Golongan orang di kuadran I beranggapan bahwa memiliki keamanan ketika menjadi seorang karyawan di perusahaan atau lembaga pemerintah.
Kuadran II ditempati oleh seorang self employee (pekerja mandiri) atau Small Bussiness (pemilik usaha sendiri. Mereka beranggapan bahwa pekerjaan akan beres jika dikerjakan sendiri. Biasanya mereka berprofesi sebagai usaha kecil, bisnis keluarga, spesialis, freelancer, dan konsultan. Memiliki kemandirian pendapatan, dibayar berdasarkan komisi jumlah waktu yang dihabiskan untuk suatu pekerjaan. Robert T. Kiyosaki juga mengatakan bahwa seorang di Kuadran II ini sulit membangun jiwa kepemimpinan dikarenakan mereka yang lebih mengerjakannya sendiri.
Kuadran III ditempati oleh pebisnis. Mereka dituntut kebal resesi dan harus bisa mengontrol sumber pendapatan mereka dikarenakan keuangan yang tidak pasti. Nilai dari kuadran ini ingin membangun tim yang terdiri atas orang-orang terbaik di bidangnya untuk bekerja pada pebisnis.
Kuadran IV, kuadran ini ditempati oleh investor disini bisa dikatakan kebebasan keuangan atau di titik uang bekerja untuk anda. Kelebihan dari kuadran IV tidak terikat pada waktu karena inilah mengapa kebebasan waktu dimiliki oleh orang yang berada di titik ini. Dari ketiga kuadran sebelumnya ada beberapa kendala ketika memasuki kuadran IV karena dari sini pola pikir dan kondisi menentukan jalan yang mana akan ditempuh untuk kebebasan keuangan.
Jadi dari keempat kuadran bisa mengetahui mengapa beberapa orang kerja lebih sedikit menghasilkan banyak uang, dan merasa aman secara finansial dari yang lain karena dari kuadran tersebut bisa mengetahui mana yang perlu diolah dan kapan bisa berpindah kuadran, meskipun sebenarnya berpindah kuadran tak semudah itu.
Mungkin cara yang tepat membangun kebebasan keuangan menurut Robert T. Kiyosaki adalah mulai membangun bisnis. Menurut saya pribadi tidak perlu harus menjadi seorang pebisnis atau investor, bisa jadi pekerja yang profesional di bidangnya dan tentunya tidak meninggalkan literasi keuangan kerap kali bisa mencapai kebebasan keuangan.
Judul : Rich Dad Poor Dad Cashflow Quadrant
Halaman : 330
Penulis : Robert T. Kiyosaki
Tahun : Maret 2020
Pembedah : Maulida Fadhilah Firdaus