• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Mabit di Muzdalifah akan Diterapkan dengan Dua Skema

Thowiroh by Thowiroh
2024-06-10
in Internasional
0
Mabit di Muzdalifah akan Diterapkan dengan 2 Skema

Mabit di Muzdalifah akan Diterapkan dengan 2 Skema (Ist).

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menerapkan dua skema dalam pelaksanaan mabit di Muzdalifah.

Skema yang pertama adalah murur, yakni jemaah haji berdiam di area Muzdalifah setelah melaksanakan wukuf di Arafah dengan tanpa turun dari bus. Pelaksanaan mabit di Muzdalifah dengan skema murur ini dilakukan dengan pertimbangan area Muzdalifah yang sangat sempit dengan jumlah jemaah haji yang sangat padat.

Keselamatan jiwa dari para jemaah dengan menghindari area yang sangat padat tersebut merupakan tujuan utama dalam menerapkan skema murur dalam pelaksanaan mabit di Muzdalifah. Skema murur ini diprioritaskan kepada jemaah lanjut usia (lansia), jemaah dengan risiko tinggi (risti) dan jemaah disabilitas beserta seluruh pendampingnya.

Untuk jemaah haji Indonesia, terdapat sekitar 55.000 jemaah yang didata akan melaksanakan mabit di Muzdalifah dengan skema murur. Setelah wukuf di Arafah, Para jemaah dengan kriteria lansia, risti dan disabilitas akan melintasi area Muzdalifah tanpa turun dari bus dan akan lansung menuju Mina.

Jemaah yang mabit di Muzdalifah dengan skema murur akan didahulukan pergerakannya. Menurut Subhan Cholid, Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Skema murur akan berlangsung pada 9 Zulhijjah dari pukul 19.00 – 22.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Sedangkan pergerakan dari Muzdalifah menuju Mina akan dimulai sekitar pukul 22.30 WAS.

Skema yang kedua adalah Skema normal. Pergerakan jemaah dari Muzdalifah menuju Mina dengan skema ini nantinya kan dilaksanakan setelah jemaah  yang melaksanakan skema murur selesai. Hal ini untuk menghindari pertemuan jalur murur dan jalur normal antara Muzdalifah-Mina.

Mabit di Muzdalifah dengan skema murur merupakan ikhtiar Pemerintah dalam memudahkan prosesi ibadah haji dengan memprioritaskan keselamatan jemaah. Seperti yang dijelaskan oleh KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) bahwa tata cara dan prosesi ibadah haji sangat luas dan banyak sekali kemudahan-kemudahan yang bisa dipilih sesuai syarat dan ketentuannya.

Dalam pelaksanaan ibadah haji di tahun 2024 dengan semua rangkaian ibadahnya, jemaah dihimbau untuk tidak memaksakan diri dalam beribadah yang berpotensi membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa dan raga.

Baca juga:Kriteria Jemaah Berhak Menerima Layanan Badal Haji Gratis

Previous Post

Keutamaan Dzulhijjah, Bulan Terakhir dalam Kalender Hijriah

Next Post

Merawat Lingkungan dalam Perspektif Hadis

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Merawat Lingkungan dalam Perspektif Hadis

Merawat Lingkungan dalam Perspektif Hadis

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Lima Prinsip Dasar Menjaga Lingkungan Menurut Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi
  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan
  • Erick Thohir: Sport Tourism Memiliki Peran Vital Pembangunan Bangsa
  • Menag Salurkan Bantuan ke Pesantren Al Khoziny dan Pastikan Pencegahan Kejadian Serupa
  • Buku-buku yang Pernah Dilarang di Indonesia

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng