• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Kisah Rabi’ah al-Adawiyah dan Amalan Untuk Penjagaan Rumah

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2022-03-19
in Keislaman, Kitab Kuning, Tasawuf, Tokoh
1
Kisah Rabi’ah al-Adawiyah dan Amalan Untuk Penjagaan Rumah

Kisah Rabi’ah al-Adawiyah dan Amalan Untuk Penjagaan Rumah (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co– Rabi’ah al-Adawiyah adalah salah seorang tokoh sufi dan wali perempuan yang terkenal. Nama lengkapnya yaitu, Ummu al-Khair bin Isma’il al-Adawiyah al-Qisysyiyah. Beliau diberi nama Rabi’ah karena merupakan anak perempuan keempat dari empat bersaudara. Beliau lahir di kota Basrah, Iraq pada tahun 94 H dan wafat di kota Basrah, Iraq pada tahun 185 H.

Dikisahkan, ada seorang pencuri masuk ke rumah Rabi’ah al-Adwiyah ketika beliau sedang tidur malam. Pencuri itu mengambil beberapa barang yang ada di rumah tersebut, kemudian segera bersiap untuk pergi. Akan tetapi, lama dicari, pencuri itu tidak bisa menemukan pintu untuk keluar.

Tiba-tiba, terdengar suara tanpa rupa yang berkata, “Jika kau ingin keluar, taruhlah barang-barang yang kau ambil itu!”

Begitu pencuri itu menaruh barang curiannya, dia dapat segera menemukan pintu keluar. Akan tetapi ketika dia mengambil barang itu kembali, pintu tersebut tiba-tiba menghilang.

Lama dia mencari jalan keluar, tapi tetap dia tidak menemukan. Akhirnya pencuri itu menaruh kembali barang curiannya.

Setelahnya, terdengar suara berkata, “Wahai Fulan, ketahuilah, jika Rabi’ah tidur, maka Tuhannya Rabi’ah tidak pernah tidur.”

Begitulah keadaan para wali Allah seperti Rabi’ah al-Adawiyah. Dikarenakan mereka senantiasa menjaga Allah dengan istiqomah melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta senantiasa mengikat hati dan pikiran mereka dengan Allah, maka Allah-pun menjaga dan melindungi mereka dari segala mara bahaya yang datang.

Amalan Untuk Penjagaan Rumah

Dikatakan oleh Imam Ibn ‘Asyur, “Siapa membaca:

وَكَانَ اللَّـهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ مُّقِيتًا

Dan Allah menjadi pemelihara segala sesuatu. (QS. An-Nisa’: 85)

Sebanyak 41 kali. Maka biarpun ada ratusan pencuri yang masuk ke rumahnya, Allah akan menjaga dan memberikan keamanan bagi rumah tersebut.”

Disebutkan juga oleh Imam Nawawi al-Bantani, “Siapa memiliki kebun atau tanah yang di situ banyak terjadi pencurian. Maka ambil 4 batang bambu, kemudian tuliskan kalimat berikut di masing-masing batang bambu tersebut:

وَكَانَ اللَّـهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ مُّقِيتًا

Selanjutnya, tanam 4 batang bambu tersebut di setiap pojok tanah yang kita inginkan. Insya Allah tanah dan isinya akan dijaga oleh Allah dari segala bentuk pencurian.”

Dan untuk keamanan di rumah kita, Imam Nawawi al-Bantani juga menyebutkan, “Ambil air, kemudian bacakan kalimat berikut:

وَكَانَ اللَّـهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ مُّقِيتًا

Sebanyak 41 kali. Kemudian percikkan air tersebut di sudut dan sekelilimg rumah kita. Insya Allah rumah dan penghuninya akan dijaga oleh Allah dari segala bentuk gangguan dan pencurian.”

Catatan:

Al-Muqît berarti Yang Maha Memelihara. Ya, Allah adalah yang memelihara segala sesuatu.

 وَكَانَ اللَّـهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ مُّقِيتًا

Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan di sini? Bila dihubungkan dengan siyâq (konteks) dari ayat tersebut, maka makna pemeliharaan di sini berkaitan dengan kemampuan Allah untuk senantiasa membalas perbuatan [yang baik dibalas dengan kebaikan, dan yang buruk dibalas dengan keburukan].

Menurut Imam Ibn ‘Asyur, sifat Muqît di sini, yang asalnya berarti penjaga atau pengawas, digunakan untuk menunjukkan makna penjagaan dan pengawasan secara terus-menerus. Wallahu a‘lam, semoga barokah dan manfaat bagi kita semua, aamiin.

Oleh: Ustadz Khoirul Anam

Baca juga: Berkomunikasi dengan Waliyullah layaknya Menelepon

Baca juga: Dua Ulama Menjadi Wali Karena Sabar Menghadapi Istri Cerewet

Tags: Agar aman dari pencuriAmalan Untuk Penjagaan RumahRabi’ah al-Adawiyah
Previous Post

Pengaruh Digitalisasi Terhadap Birrul Walidain

Next Post

Perayaan Holi di India, Apa Itu?

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Perayaan Holi di India

Perayaan Holi di India, Apa Itu?

Comments 1

  1. HAIRUDDIN says:
    3 tahun ago

    Qobiltu, Pak Ust.
    بارك اللّهُ فيك، أمين

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam
  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng