• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Jangan Panik Dulu Soal Gempa Megathrust

Oleh: Rindi Andriansah

tebuireng.co by tebuireng.co
2024-08-23
in News, Opini
0
Jangan Panik Dulu Soal Gempa Megathrust

Jangan Panik Dulu Soal Gempa Megathrust (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Masyarakat Indonesia sempat panik dan menduga gempa besar Megathrust akan segera datang pasca rilisan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyoal gempa Megathrust tinggal menunggu waktu.

Munculnya pemberitaan tersebut membuat ramai sosial media, berbagai konten terkait gempa dan bencana alam mulai bertebaran bahkan banyak yang mengaitkan dengan ramalan-ramalan tokoh terdahulu. Dampak dari tersebut adalah kecemasan dan ketakutan yang menyergap masyarakat. Tidak sedikit dari mereka yang bahkan tidak mau berkativitas terlebih di dekat pantai karena takut.

Namun, bagaimana faktanya?

Megathrust merupakan daerah pertemuan antar lempeng tektonik bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami yang dahsyat. Zona tersebut diprediksi bisa pecah berulang-ulang dengan jeda ratusan tahun.

Pembahasan adanya potensi gempa besar di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut sebenarnya bukan kali ini saja. Jauh sebelumnya bahkan sejak sebelum terjadinya Gempa dan Tsunami di Aceh pada 2004. BMKG juga pernah melakukan pemberitaan serupa pada 2018 yang membuat kehebohan pula di masyarakat.

Namun, munculnya kembali pemberitaan soal gempa di zona Megathrust bukanlah bentuk peringatan diri yang seolah-olah akan terjadi di waktu dekat seperti yang dikhawatirkan masyarakat.

Dwikorita selaku kepala BMKG menjelaskan tentang tujuan utama BMKG membuat pemberitaan potensi Gempa Megathrust, yaitu untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia. Harapannya adalah pemerintah di daerah yang rawan gempa dan tsunami bisa lebih giat menyiapkan mitigasinya seperti edukasi kepada publik.

Terkait dengan kata-kata ‘tinggal menunggu waktu’ pada pemberitaan Gempa di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut adalah karena kedua wilayah tersebut belum terjadi gempa besar selama ratusan tahun. Dikatakan tinggal menunggu waktu disebabkan segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah mengalami gempa besar semua. Tapi hal ini tidak menunjukan bahwa akan terjadi gempa besar dalam waktu dekat.

Sejarah mencatat, gempa besar terakhir di Selat Sunda terjadi pada 1757 (usia seismic gap 267 tahun) dan gempa besar terakhir di Mentawai-Siberut terjadi pada 1797 (usia seismic gap 227 tahun). Kedua seismic gap tersebut periodisitasnya jauh lebih lama jika dibandingkan dengan seismic gap Nankai, Jepang, yang hanya 78 tahun, sehingga mestinya kita jauh lebih serius dalam menyiapkan upaya-upaya mitigasinya.

Perlu diketahui bersama, hingga saat ini belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat dan akurat yang mampu memprediksikan terjadinya gempa (kapan, di mana, dan berapa kekuatanya). 

Penulis: Rindi Andriansa

Editor: Zainuddin Sugendal

Baca juga: Apa Itu Megathrust Earthquake?

Tags: BMKGGempa MegathrustSelat Sunda
Previous Post

Cacar Monyet, Gejala dan Pencegahannya

Next Post

Self-Loathing: Perasaan Membenci Diri Sendiri

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Self-Loathing Perasaan Membenci Diri Sendiri

Self-Loathing: Perasaan Membenci Diri Sendiri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng