Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau yang akrab disapa Gus Kikin, menegaskan bahwa halal bihalal yang biasa dilaksanakan pasca Ramadan bukan sekadar acara kumpul-kumpul biasa, melainkan implementasi dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya dalam menjaga silaturahmi.
Menurutnya, tradisi halal bihalal memiliki akar spiritual yang sangat kuat. Ia menyebut, selain sebagai sarana mempererat hubungan, halal bihalal juga menjadi jembatan untuk saling memaafkan setelah umat Islam menuntaskan ibadah Ramadan.
“Halal bihalal itu salam-salaman yang sudah lama dilakukan oleh orang sejak zaman dulu, orang sudah sadar pentingnya berkumpul untuk silaturahmi. Kalau sekarang, bukan hanya kumpul, tapi juga makan enak,” ujar Gus Kikin dalam acara Halal Bihalal dan Temu Santri Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) Sidoarjo, Senin (09/04/25).
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim ini juga menjelaskan bahwa selama bulan Ramadan, umat Islam lebih fokus pada hablum minallah (hubungan dengan Allah). Maka, setelah Idulfitri, penting untuk menyempurnakannya dengan memperhatikan hablum minannas (hubungan dengan sesama manusia) melalui acara seperti halal bihalal.
“Allah memberikan rezeki yang begitu luas, dan salah satu pintunya adalah dengan silaturahmi. Banyak kemurahan dan anugerah dari Allah yang datang melalui hubungan baik antar manusia,” tambahnya.
Gus Kikin juga menjelaskan bahwa IKAPETE bersifat inklusif dan terbuka bagi siapa pun yang memiliki keterikatan dengan Pesantren Tebuireng. Bahkan, dalam acara halal bihalal, keluarga alumni pun diharapkan ikut serta.
“Siapa pun yang masih terikat dengan alumni Tebuireng, termasuk dalam keluarga besar IKAPETE. Maka acara halal bihalal ini juga ajang memperluas semangat silaturahmi, tidak hanya antar alumni tapi juga antar keluarga,” terangnya.
Ia menekankan, tidak ada agenda lain dalam halal bihalal selain niat tulus untuk bersilaturahmi. “Kita buka semua kesempatan untuk silaturahmi. Ini murni untuk mempererat persaudaraan, bukan untuk tujuan lain,” tegasnya.
Gus Kikin juga mengingatkan pentingnya silaturahmi sebagaimana yang menjadi perintah yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis.
“Kita niat bersilaturahmi karena memang menjadi perintah Allah dan Rasul-Nya. Dan ini jelas disebutkan dalam Al-Qur’an maupun hadis,” pungkasnya.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Diri, Gus Kikin Dorong Santri Belajar hingga ke Luar Negeri