• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Dua Komponen Pemimpin Ideal Menurut KH Miftahul Akhyar

Thowiroh by Thowiroh
2024-10-04
in News
0
Dua Komponen Pemimpin Ideal Menurut KH Miftahul Akhyar. (Ist)

Dua Komponen Pemimpin Ideal Menurut KH Miftahul Akhyar. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftahul Akhyar jelaskan dua komponen penting untuk menjadi pemimpin yang ideal.

Dua komponen tersebut adalah jujur dan adil. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam dalam Forum Dialog Ekonomi Kawasan Serumpun yang diselenggarakan oleh Yayasan Pembangunan Ekonomi Islam Malaysia (YAPIEM), di Hotel Putrajaya Marriot, Senin (1/10/24).

Menurutnya, manusia memiliki peran penting dalam ekosistem bumi yakni sebagai khalifah (pemimpin) sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةًۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S Al-Baqarah :30)

Salah satu amanah yang diemban manusia dalam menjadi khalifah adalah Imaratul Ardl (memakmurkan bumi). Dalam Al-Qur’an disebutkan

وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًاۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ هُوَ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِۗ اِنَّ رَبِّيْ قَرِيْبٌ مُّجِيْبٌ

“Kepada (kaum) Samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah! Sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya. Oleh karena itu, mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat lagi Maha Memperkenankan (doa hamba-Nya).” (Q.S Hud :61)

Kiai Miftah mengungkapkan bahwa amanah tersebut bisa dijalankan dengan baik jika manusia memiliki sikap jujur dan adil.

Menurutnya, jujur dan adil menjadi faktor utama yang bisa menjadi barometer kesuksesan seorang dalam memimpin. Sehingga era kepemimpinannya bisa menjadi makmur dan sejahtera. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah sebagai sosok pemimpin yang sangat ideal.

Kejujurannya sudah menjadi sifat wajib bagi Rasulullah, keadilan pun juga tidak luput dalam praktik yang dilakukan Rasulullah dalam memimpin.

Seperti yang diceritakan oleh Kiai Miftah terkait kisah Rasulullah dalam memberikan belasungkawa atas meninggalnya 4 orang tokoh saat itu yang belum memeluk agama islam.

Meskipun 4 tokoh tersebut belum memeluk agama Islam, namun Rasulullah bersimpati karena semasa hidupnya sikap yang ditunjukan keempat tokoh tersebut sejalan dengan ajaran agama Islam serta memberikan dukungan terhadap perjuangan agama Islam. Menurut Kiai Miftah, perlakuan tersebut lahir dari kejujuran dan keadilan Rasulullah sebagai seorang pemimpin.

Hal ini menjadi penting untuk diperhatikan bagi manusia guna menjadi pemimpin yang ideal sehingga output yang dihasilkan makmur dan sejahtera.

Baca juga: Gus Yahya: Tiga Cara Hadapi Tantangan Masa Depan

Previous Post

Mengikuti Pendapat Imam Mazhab atau Hadis Sahih?

Next Post

Presnas Ikapete Ajak Alumni Lanjutkan Perjuangan Hadratussyaikh

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Presnas Ikapete Ajak Alumni Lanjutkan Perjuangan Hadratussyaikh. Foto: YouTube Tebuireng Official

Presnas Ikapete Ajak Alumni Lanjutkan Perjuangan Hadratussyaikh

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng