• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Doa Ziarah Kubur dan Tata Caranya

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-03-25
in Hadits, News, Santri, Seni & Budaya
0
Doa ziarah kubur

doa ziarah kubur (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Doa ziarah kubur merupakan salah satu yang harus dihapalkan oleh masyarakat Jawa, terutama di bulan Sya’ban atau ruwah. Karena bulan Sya’ban adalah bulannya ziarah ke kubur.

Ruwah adalah bulan yang baik untuk berziarah, baik kepada pendahulu, maupun keluarga yang telah meninggal.

“Ruwah itu dari kata arwah, arwah itu dari ruh, jadi di bulan itu kita harus mengapresiasi para leluhur kita,” kata pengamat budaya Solo, Mufti Raharjo.

Bulan Sya’ban atau Ruwah juga sebagai persiapan menuju bulan Ramadan. Pasalnya tak sedikit orang yang akan melaksanakan ziarah kubur menjelang bulan Ramadan atau Idul Fitri. Setelah memasuki bulan Ramadan, umat Islam akan disibukan dengan beribadah kepada Allah seperti tarawih dan baca AL-Qur’an.

Kebiasaan melakukan doa ziarah kubur seolah telah menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh umat muslim di tanah air.

Baca Juga: Hukum perempuan ziarah kubur

Menurut Islam ziarah kubur bukanlah sebuah kewajiban dan hanya sebagai salah satu sarana agar seorang muslim selalu beriman dan mengingat kematian. Dengan ziarah kubur orang juga akan mendoakan keluarga atau sanak saudara yang telah meninggal dunia.

Meski tak wajib, ziarah kubur termasuk ibadah yang mulia di sisi Allah SWT. Maka itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui doa serta tata cara ziarah kubur yang benar dan sesuai sunah.

Tata Cara Ringkas Ziarah Kubur

Pertama berwudhu 

Tata cara ziarah kubur sesuai sunah yang pertama ialah berwudu. Sebelum pergi ziarah kubur, Anda sebaiknya berwudu terlebih dahulu agar ziarah kubur termasuk ibadah yang baik.

Kedua mengucapkan salam kepada ahli kubur

Tata cara ziarah kubur sesuai sunah selanjutnya adalah mengucapkan salam. Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk mengucapkan salam yang juga sekaligus doa ketika masuk ke dalam area pemakaman.

“Assalamu’alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimiin. yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin. wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. wa as alullooha lanaa walakumul ‘aafiyah.”

Artinya: 

“Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.“

Ketiga mengirimkan doa untuk almarhum

Selanjutnya Anda dianjurkan untuk mengirimkan doa untuk kerabat yang telah meninggal. Saat akan mendoakan mayat, hendaknya menghadap kiblat. Dianjurkan juga untuk membaca tasbih, takbir, tahmid, dan zikir. Kemudian mendoakan mayat yang diakhiri dengan bacaan Al-Fatihah sebagai penutup. 

Keempat membaca ayat-ayat pendek

Seperti riwayat Al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau mengatakan: “Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah al-Fatihah, Surat Ikhlash dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayat-mayat kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka.”

Lalu membaca doa ziarah kubur:

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُّوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ

اللَّهُمَّ اجْعَلْ ثَوَاَبَ مَا قَرَأْنَاهُ وَبَرَكَةَ مَا تَلَوْنَاهُ وَصَلَّيْنَاهُ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا هَلَلْنَا هَدِيَّةً بَالِغَةً وَرَحْمَةً مِنْكَ نَازِلَةً نُقَدِّمُهَا وَنُهْدِيْهَا اِلَى حَضَرَاتِ النَّبِيِّ الأَكْرَمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ اِلَى أَرْوَاحِ آبَائِهِ وَإِخْوَانِهِ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالمُرْسَلِيْنَ وَإِلَى مَلَائِكَةِ اللهِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَالكَرُّوْبِيِّيْنَ،

اللَّهُمَّ اجْعَلِ القُرْآنَ العَظِيْمَ فِي قَبْرِهِ مُؤْنِسًا، وَفِي القِيَامَةِ شَافِعًا، وَفِي الحَشْرِ ضِيَاءً وَظِلًّا وَدَلِيْلًا، وَفِي المِيْزَانِ رَاجِحًا، وَعَلَى الصِّرَاطِ نُوْرًا وَقَائِدًا، وَعَنِ النَّارِ سِتْرًا وَحِجَابًا، وَفِي الجَنَّةِ رَفِيْقً

Kelima jangan duduk atau menginjak bagian atas kuburan

Jangan duduk atau menginjak bagian atas kuburan. Hal ini sesudai dengan hadits berikut:

“Janganlah kalian salat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya.” (HR. Muslim).

Kelima jangan melakukan hal-hal yang berlebihan

Jangan melakukan hal-hal yang berlebihan. Salah satu contoh bentuk sikap yang berlebihan dalam konteks di kuburan adalah menjadikan makam seperti tempat suci. 

Anda tidak boleh meminta sesuatu kepada kuburan karena itu adalah perbuatan syirik. Hal berlebihan lainnya saat ziarah kubur adalah mencium batu nisan atau menangis sambil meratapi makam di depannya


Tags: Bulan RuwahDoa Ziarah kuburZiarah Kubur
Previous Post

Umat Islam Diizinkan Tarawih, Ini Pesan Jokowi

Next Post

Final Jawara Pesantren, Ada Modal Puluhan Juta

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
final jawara pesantren tebuirneg

Final Jawara Pesantren, Ada Modal Puluhan Juta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Syahadat Intelektual: Membumikan Nabi di Era Gen Z
  • Alumni Pesantren Gelar Aksi Damai di Depan Gedung Trans7, Tanggapi Tayangan Xpose Uncensored
  • Sigap, Menag Bakal Libatkan Pimpinan Pesantren Bahas Standar Bangunan
  • Lima Prinsip Dasar Menjaga Lingkungan Menurut Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi
  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng