teburieng.co – Final Jawara Pesantren diselenggarakan di Auditorium lantai III Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng, Sabtu (26/03/2020). Tercatat ada 20 tim atau 60 santri yang berhasil melangkah jauh menjadi finalis.
Para finalis ini berasal dari berbagai kategori bisnis yang bervariasi seperti jasa desain, fesyen, kuliner, kursus, parfum, peternakan, hingga jaringan ritel. Rangkaian program Jawara Pesantren digelar mulai Ahad (26/12/2021).
Baca Juga: Produktif di masa pandemi
Menurut juri Jawara Pesantren, Ipang Wahid atau Irfan Asy’ari Sudirman Wahid, Jawara Pesantren merupakan sebuah program pembinaan dan kompetisi kewirausahaan untuk komunitas Santri yang didukung oleh Pertamina Foundation, Omah Asa, dan Koperasi Ardaya.
“Saat ini Jawara Pesantren diselenggarakan untuk area Jombang Raya yang telah diikuti oleh lebih dari 200 santri dan telah memasuki tahap final,” jelasnya.
Cicit Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari ini menjelaskan, sebelum tahap final, setiap peserta diwajibkan untuk mengikuti rangkaian program pendidikan fundamental kewirausahaan dengan materi yang terdiri dari: business model canvas, pengembangan produk dan riset pasar, pemasaran, literasi digital, keuangan, legal, dan presentasi bisnis yang dibawakan oleh komunitas pendidik dari Koperasi Ardaya bersama Omah Asa dan di bantu Pusat Karir dan Kewirausahaan (PKKU) Universitas Hasyim Asy’ari.
Program ini adalah program pendampingan bisnis oleh profesional. Namun, dikemas dalam bentuk kompetisi untuk melatih semangat entrepreneurship para peserta agar punya keberanian, keuletan, dan sikap kompetitif sebelum terjun ke dunia bisnis.
Baca Juga: Startup Shipper
Kompetisi yang ketat akan menciptakan calon pengusaha yang tangguh dan inovatif. Pesantren butuh pengusaha yang tidak gampang menyerah dalam melakukan kebaikan.
“Setelah mengikuti rangkaian pembinaan, setiap tim akan diberikan penilaian dan yang terbaik akan mendapatkan hadiah berupa modal kerja puluhan juta dari Pertamina Foundation,” tegasnya.
Ipang Wahid menambahkan, tidak hanya pemberian modal kerja, para peserta dari Jawara Pesantren akan mendapatkan akses lanjutan untuk memperoleh pembinaan secara berkala dari para mentor di komunitas pendidik Koperasi Ardaya sehingga komunitas pengusaha santri.
Baca Juga: Mars Ya Lal Wathon
Dengan harapan para jawara ini bisa terus berkonsultasi mengenai bisnis yang dijalankan serta memperoleh jaringan yang bermanfaat untuk pengembangan bisnisnya.
“Kami berharap, komunitas santri bisa menjadi pengusaha yang menciptakan lapangan manfaat dan juga kedaulatan ekonomi terutama bagi ekosistem Pesantren. Semoga para pemenang Jawara Pesantren dapat secara konsisten menjalankan dan memperbesar bisnisnya, dan mengajak lebih banyak santri untuk berwirausaha,” tandasnya.