• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Doa Mengendalikan Hawa Nafsu

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-08-03
in Santri
0
Doa Mengendalikan Hawa Nafsu

Doa Mengendalikan Hawa Nafsu (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Doa mengendalikan hawa nafsu ini diajarkan Rasulullah kepada sahabatnya untuk melawan dan mengendalikan hawa nafsu dalam diri manusia. Doa tersebut adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا. أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَ

“Ya Allah, anugerahilah nafsu dan jiwa kamu ketakwaannya, sucikanlah dan bersihkanlah ia (nafsu dan jiwa kami) karena Engkaulah yang terbaik membersihkan dan menyucikan jiwa. Engkaulah yang menguasai jiwa dan mampu memperbaiki jiwa kami (menuju kehadirat-Mu)

Dalam hadis yang lain, Rasulullah juga mengajarkan kita bagaimana mengendalikan hawa nafsu. Di antaranya adalah dengan berpuasa. Sebab, dengan itu, kita akan terhindar dari melakukan hal-hal yang menyesatkan.

Selain itu, kita juga bisa menghindarinya dengan melakukan aktivitas yang positif, berinteraksi dengan orang-orang yang membawa kepada kebaikan, serta memperdalam ilmu agama.

Kenapa hawa nafsu harus dikendalikan?

Seperti yang diketahui, manusia dikaruniai nafsu, yang membedakannya dengan Malaikat yang selalu taat. Manusia diuji dengan adanya nafsu tersebut. Pasalnya, manusia sendirillah yang harus bisa mengendalikan nafsu yang ada di dalam dirinya. Karena itulah, Rasulullah mengajarkan doa untuk mengendalikan hawa nafsu.

Saking berpengaruhnya nafsu terhadap kehidupan manusia, Rasulullah, dalam sebuah hadis, menuturkan sebuah analogi mengendalikan hawa nafsu seperti berperang. Hal itu menandakan betapa beratnya melawan nafsu yang bergejolak tersebut.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah menyuruh umatnya agar berjuang melawan nafsu.

“Berjuanglah untuk melawan hawa nafsumu sebagaimana kamu berjuang melawan musuh-musuhmu.”

Terkait bagaimana beratnya melawan hawa nafsu tersebut, seorang ulama dari Baghdad, Imam Al-Ajurri dalam kitabnya Adabun Nufus memberikan perumpamaan. Adapun perumpamaan itu diberikan untuk menjelaskan masalah nafsu tersebut.

Imam Al-Ajurri menjelaskan bahwa nafsu itu seperti anak kuda jantan yang sangat indah. Setiap orang yang melihatnnya pasti terkagum-kagum dengan keindahannya. Hingga kemudian seorang ahli kuda berkomentar.

“Kuda bagus ini tidak berarti sama sekali hingga ia dilatih dengan baik. Barulah dengan begitu ia bisa dimanfaatkan dengan baik, sehingga bisa digunakan untuk menyerang atau berlari kencang. Dengan itu pula penunggangnya akan merasa puas dengan hasil latihannya.

Namun, jika tidak dilatih dengan baik, maka keindahannya sama sekali tidak akan memberikan manfaat, dan penungganggnya tidak akan merasa puas menggunakannya.

Jika pemilik nafsu atau kuda ini memberikan perawatan dengan semangat baik dan paham keadaan, lalu kuda itu diserahkan kepada ahlinya. Namun, ia tidak akan memilih perawat kecuali orang yang memiliki kemampuan dalam merawat dan penuh kesabaran. Lalu kuda itu dirawat dengan baik, maka akan bermanfaat bagi pemiliknya.

Namun, jika perawat tidak memiliki pengetahuan dalam merawat, tidak paham tentang mengajari kuda, maka dia akan merusak anak kuda itu dan membuatnya lelah. Sehingga tidak ada komentar baik bagi orang yang menunggangnya.”

Kemudian Imam Al-Ajurri melanjutkan, ketika perawat memahami teknik merawat dan melatih kuda, hanya saja ia kurang sabar dalam menghadapi kesulitan, ia hanya suka bermain dan menunda apa yang telah menjadi tugasnya dalam melatih kuda, makai a akan merusak kuda tersebut.

Sehingga, kuda tersebut tidak bisa digunakan untuk menyerang atau berlari kencang. Begitulah nafsu diperumpamakan oleh Imam Al-Ajurri agar kita senantiasa memahami dan mampu mengendalikannya.

Nah, itulah doa dan upaya untuk mengendalikan hawa nafsu. Wallahua’lam.

Oleh: Dinna

Tags: Doa Mengendalikan Hawa Nafsu
Previous Post

Tokoh Salafi Kontroversi, Abu Bakar Ba’asyir

Next Post

Ijazah Dipermudah Pergi ke Tarim dari Habib Ahmad Mujtaba

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Ijazah Dipermudah Pergi ke Tarim dari Habib Ahmad Mujtaba

Ijazah Dipermudah Pergi ke Tarim dari Habib Ahmad Mujtaba

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil
  • Gus Ulil Sebut Platform X sebagai Medan Penting dalam Perang Narasi Global

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng