• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Haul Ke-3 Gus Sholah, Ini Kata Nyai Farida

Oleh: Rizky Amaliah

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2023-02-05
in Gus Ipang, News, Tebuireng, Tokoh
0
Haul Ke-3 Gus Sholah, Ini Kata Nyai Farida

Haul Ke-3 Gus Sholah, Ini Kata Nyai Farida (Foto: Instagram Ipang Wahid)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- Haul ke-3 Gus Sholah atau KH. Salahuddin Wahid diperingati dengan mengadakan beberapa acara di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Kamis (02/2/2023).

Acara haul Gus Sholah diawali dengan khotmil Qur’an yang dilaksanakan sejak pagi di pemakaman keluarga pondok pesantren Tebuireng dan dilanjutkan dengan pembacaan Yasiin dan tahlil di masjid kesepuhan Pesantren Tebuireng. Acara haul Gus Sholah juga dimeriahkan dengan gala premiere film “Luqothoh” yang merupakan produksi dari MAKSI (Rumah Produksi Tebuireng) yang diputarkan di Gedung Yusuf Hasyim Lt.3 Pesantren Tebuireng.

Rumah Produksi Tebuireng atau MAKSI adalah lembaga film yang didirikan langsung oleh KH. Salahuddin Wahid untuk menyebarkan dakwah syariat Islam di era digital sekaligus mengembangkan minat dan bakat para santri dalam dunia perfilman. Sebagaimana diungkapkan oleh istri Gus Sholah, Nyai Farida Salahuddin dalam sambutannya di acara haul ke-3 Gus Sholah.

“Rumah produksi Tebuireng didirikan oleh Gus Sholah untuk mewadahi SDM para santri, baik level mahasiswa atau bahkan dari semua keluarga besar pesantren Tebuireng dalam hal dakwah di dunia perfilman,” ucap Nyai Farida.

Ia juga menambahkan bahwa alasan Gus Sholah mendirikan MAKSI yaitu karena munculnya kegelisahan yang dirasakan oleh Gus Sholah akan dakwah di era digital. Gus Sholah merasa khawatir manakala nanti santri terbawa arus yang bukan pada relnya.

“Sejarah dan dakwah harus kita yang buat karena kedepannya pesantren ini akan menjadi sebuah rujukan bagi peradaban dunia. Hal ini harus kita mulai dari sekarang. Kalau bukan kita siapa lagi? Itu gagasan Gus Sholah,” tegasnya.

Baca juga: Kunci Kesuksesan Gus Sholah Tebuireng

Nyai Farida juga menyebutkan bahwa Gus Sholah memang memiliki banyak ide dan gagasan baru. Diantaranya mendirikan Pusat Pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari yang saat ini dilanjutkan oleh pengasuh pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz. Tidak hanya membedah pemikiran Hadratussyaikh Hasyim As’ary, akan tetapi Gus Sholah juga menvisualisasikannya dengan membuat film Jejak Langkah 2 Ulama.

Lahirnya film Jejak Langkah 2 Ulama dengan tujuan para generasi muda yang ada di Indonesia paham akan sejarah yang sesungguhnya. Generasi muda harus paham bagaimana perjuangan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dalam Islam dan kemerdekaan Republik Indonesia.

Istri Gus Sholah ini juga bercerita bahwa tepat 40 hari sebelum kepergian Gus Sholah, ia diajak oleh Gus Sholah ziarah ke pemakaman keluarga pesantren Tebuireng untuk sowan kepada Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari. Saat itu, Gus Sholah mengatakan kepada Nyai Farida “nanti kalau suatu ketika saya ketemu Mbah Hasyim, saya bisa mengatakan bahwa saya meneruskan perjuangan Mbah Hasyim” dan terakhir Gus Sholah juga mengatakan “ada dan tidak adanya saya gagasan yang sudah saya dirikan harus kalian lanjutkan.”

Terakhir, Nyai Farida berpesan kepada seluruh santri serta keluarga besar Pesantren Tebuireng untuk tetap melanjutkan gagasan-gagasan Gus Sholah tanpa mengurangi kesibukan yang lainnya.

“Pada anak-anakku semua, saya titip pesan supaya gagasan-gagasan Gus Sholah itu bisa dilanjutkan tanpa mengurangi kesibukan yang lain,” tandasnya.

Baca juga: Gus Sholah, Sang Arsitek Pendidikan

Tags: Haul ke-3 Gus SholahNyai Farida
Previous Post

Gelar Anugerah Satu Abad NU, Gus Yahya: Untuk Tabarrukan

Next Post

Ning Umi Laila, Dai Muda dengan Suara Merdu

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Profil Ning Umi Laila, Dai Muda dengan Suara Merdu

Ning Umi Laila, Dai Muda dengan Suara Merdu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam
  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng