tebuireng.co- Keutamaan sedekah banyak dijelaskan dalam ayat al-Qur’an bahkan hadis nabi. Salah satu ayat yang menjelaskan keutamaan sedekah adalah firman Allah ayat 261
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap sedekah yang diberikan tulus karena Allah maka ia diibaratkan menanam sebutir biji yang mana dari satu biji tersebut tumbuh tujuh tangkai dan dari tujuh tangkai tersebut ada seratus biji. Hal tersebut adalah pengibaratan dari Allah akan pahala sedekah yang akan selalu dilipatgandakan.
Salah satu hadis yang menjelaskan akan keutamaan sedekah adalah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Dari Abu Hurairah radliallahu anhu bahwa Nabi Muhammad bersabda: “Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata; “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil) “. (HR. Bukhari)
Keutamaan dari sedekah juga dijelaskan oleh ulama sebagaimana dinukil dari kitab Al-Fawaid Asy-Syathiriyah karya Habib Salim Asy-Syathiri bahwa sebagian ulama ahli sejarah menjelaskan ketika Allah menciptakan gunung, Malaikat bertanya: “Ya Allah, apakah kau menciptakan yang lebih hebat dari gunung..?” “Ya, aku menciptakan besi, karena besi bisa menghancurkan gunung.”
“Lalu apakah kau menciptakan yang lebih hebat dari besi..?”
“Ya, aku menciptakan api, karena api bisa melelehkan besi.”
“Lalu apakah kau menciptakan yang lebih hebat dari api..?”
“Ya, aku menciptakan air, karena air bisa memadamkan api.”
“Lalu, apakah kau menciptakan yang lebih hebat dari air?”
“Ya, aku menciptakan angin, karena angin bisa menggerakkan air, seperti ombak.”
“Lalu, apakah kau menciptakan yang lebih hebat dari angin..?’
“Aku tidak menciptakan apapun yang lebih hebat dari angin, kecuali seorang manusia yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi. Aku memberinya pahala yang sempurna.”
Imam suyuti menjelaskan perihal pahala sedekah dalam salah satu kitabnya bahwa pahala sedekah ditinjau dari siapa objek (penerima sedekah) terbagi menjadi lima
Pertama, adalah diberi pahala sepuluh (1=10) apabila memberikan sedekah kepada orang yang sehat jasmaninya
Kedua, adalah diberi pahala sembilan puluh (1=90) apabila memberikan sedekah kepada orang buta, orang cacat, orang yang tertimpa musibah atau anak yatim piatu
Ketiga, diberi pahala sembilan ratus (1=900) apabila memberi sedekah kepada kerabat dekat yang sangat membutuhkan
Keempat, diberi pahala seratus ribu (1=100.000) apabila memberi sedekah kepada kedua orang tua
Kelima, diberi pahala sembilan ratus ribu (1=900.000) apabila memberi sedekah kepada orang alim atau ahli fikh.
Sedekah kepada orang tua menjadi pahala paling banyak kedua setelah pahala sedekah kepada orang alim karena bersedekah kepada orang tua membuat seseorang melakukan tiga hal kebaikan sekaligus yaitu bersedekah, menjalin silaturrahmi dan birrul walidain yang mana berbuat baik kepada kedua orang tua juga merupakan perintah dari Allah yang dijelaskan melalui ayat al-Qur’an-Nya.
Wallahua’lam bishawab.
Baca juga: Belajar Peduli dari Kisah Seorang Majusi