• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Pandangan dan Sikap RMI NU terhadap Kasus Pencabulan di Jombang

tebuireng.co by tebuireng.co
2022-07-08
in Keislaman, News, Pesantren
0
Pandangan dan Sikap RMI NU terhadap Kasus Pencabulan di Jombang

Pandangan dan Sikap RMI NU terhadap Kasus Pencabulan di Jombang

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) baru-baru ini mengeluarkan sebuah pandangan dan sikap terhadap kasus pencabulan salah satu anak kiai di Jombang yang telah mencoreng nama baik pondok pesantren.

“RMI NU mengecam setiap tindakan pelanggaran hukum, perbuatan asusila (akhlak madzmumah) di lingkungan pondok pesantren,” ujar KH Dian Nafi, Ketua RMI PBNU, pada Jumat (8/7/2022).

Beberapa pandangan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) terkait dengan kasus tindakan asusila yang melibatkan oknum sebuah pesantren di Ploso, (MSAT) adalah sebagai berikut:

  1. Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) adalah asosiasi pondok pesantren yang bermanhaj Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdiyah, beranggotakan lebih dari 30 ribu pondok pesantren;
  2. Sebagai organisasi yang berasaskan Pancasila, RMI NU patuh terhadap konstitusi yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia RMI NU berpandangan bahwa setiap pelanggaran hukum harus ditindak sebagaimana ketentuan hukum yang berlaku;
  3. Pondok pesantren memiliki kontribusi yang besar terhadap bangsa dan negara Indonesia, berada di garda terdepan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, menjadi benteng kerukunan bangsa, menjadi pusat pendidikan dan pembinaan karakter, menjadi corong dakwah Islam Rahmatan Lil Alamin, terlibat dalam upaya pemberdayaan masyarakat, harus dijaga martabatnya;

Terkait dengan kasus tindakan asusila yang melibatkan oknum sebuah pesantren di Ploso, (MSAT), Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) menyampaikan pandangan dan sikap sebagai berikut:

  1. RMI NU mengecam setiap tindakan pelanggaran hukum, perbuatan asusila (akhlak madzmumah) di lingkungan pondok pesantren;
  2. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di depan hukum, karena itu RMI NU mendukung penegakan hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  3. Meminta kepada MSAT, oknum tindakan asusila di lingkungan pesantren di Ploso, Jombang, untuk mematuhi dan mengikuti prosedur hukum yang berlaku dan bersikap kooperatif;
  4. Meminta kepada aparat hukum untuk menegakkan hukum seadil-adilnya;
  5. Kasus pencabulan di sebuah pesantren di Ploso dilakukan oleh MSAT bukan atas nama lembaga/institusi Pondok Pesantren;
  6. RMI NU menghimbau pondok pesantren se-Indonesia untuk senantiasa memberikan layanan pendidikan dan keteladanan terbaik serta pembinaan akhlakul karimah, turut serta mendakwahkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dan memberdayakan masyarakat sekitar.

KH Dian Nafi (RMI)

Baca Juga: Kasus Pencabulan di Jombang, Ini Sikap Tokoh NU

Tags: JombangPBNU
Previous Post

Peristiwa Penting yang Terjadi pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Next Post

Hari Arofah, Hari Terbaik di Dunia

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Hari Arafah, Hari Terbaik di Dunia

Hari Arofah, Hari Terbaik di Dunia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng