tebuireng.co– Hari arofah adalah hari ke sembilan di bulan Dzulhijjah. Pada hari tersebut umat muslim yang sedang menunaikan ibadah haji disyariatkan melaksanakan wukuf di Arofah.
Dalam literatur Islam, terdapat beberapa alasan tentang sejarah dinamakannya hari arofah. Diantaranya adalah:
1. Karena setelah Malaikat Jibril mengajarkan manasik Haji kepada Nabi Ibrahim ia berkata: “Arofta? (Engkau sudah tau sekarang?) Nabi Ibrahim menjawab : “iya”
2. Karena Nabi Adam dan Siti Hawa saling ta’aruf (saling mengenal ) di hari tersebut
3. Karena orang-orang di hari tersebut mengakui dosa-dosa mereka dan bertaubat kepada Allah.
Hari Arofah juga diyakini sebagai hari terbaik di dunia karena di hari tersebut Allah memberikan banyak keutamaan yang tidak hanya diberikan bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah wukuf di Arofah namun juga bagi semua umat manusia. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Abu Dawud bahwa rasulullah bersabda:
إذا كان عشية يوم عرفة لم يبق أحد في قلبه مثقال ذرة من إيمان إلا غفر له قيل له: أللمعروف خاصة أم للناس عامة؟ قال: بل للناس عامة”
“Jika tiba hari Arofah, tidaklah seseorang masih mempunyai setitik iman dalam hatinya melainkan ia akan diampuni.” Lantas ada yang bertanya: “Ya Rasulallah, apakah terkhusus bagi yang wukuf di Arofah saja atau untuk semua manusia..?”Rasulullah menjawab: “Untuk semua manusia.”
Di antara keutamaan tersebut adalah Allah paling banyak membebaskan manusia dari api neraka pada hari Arofah, Allah mensyariatkan puasa sunnah dengan keutaamaan akan mengampuni dosa dosa dan Allah akan mengabulkan banyak do’a bagi yang bermunajat pada hari Arofah. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis hadis berikut
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ ؟
Tidak ada hari di mana Allâh Azza wa Jalla membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arofah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” (pasti akan aku kabulkan) [HR. Muslim]
خَيْرُ الدُّعاءِ دُعاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَناَ وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Sebaik-baik doa adalah doa hari Arofah, dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir.” [HR. at-Tirmidzi]
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ
Puasa hari Arofah aku harapkan dari Allâh bisa menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya. [HR. Muslim]
Diriwayatkan dari Sayyidina Anas bin Malik dalam kitab Thoyyun Nasyr fi Durusil Asyr karangan Habib Muhammad al-Aydrus bahwa sebagian ulama berkata: Berpuasa di hari Arofah, keutamaannya seperti puasa 1000 hari. Sedangkan Sayyidina Atho’ berkata: “Siapa saja yang puasa di hari Arofah, maka ia seperti mendapat pahala puasa 2000 tahun.”
Pada hari mulia tersebut seyogyanya umat muslim berhati hati untuk tidak melakukan maksiat sebagaimana pesan Rasulullah dalam riwayat Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa suatu hari pernah ada seorang pemuda berjalan bersama Rasulullah di hari Arofah, akan tetapi matanya melirik-lirik para wanita, maka Rasulullah berpesan kepadanya: “wahai saudaraku, ini adalah hari yang mana jika seseorang menjaga mata, lisan dan telinganya maka Allah akan mengampuni dosanya”
Dalam riwayat lain dijelaskan
من حفظ لسانه و سمعه و بصره يوم عرفة غفر له من عرفة إلى عرفة
“Barang siapa yang menjaga lisan, telinga dan matanya di hari Arofah maka Allah akan mengampuni dosanya mulai Arofah saat ini sampai Arofah yang akan datang”
Wallahu a’lam bisshowab.
Baca juga: Keutamaan Puasa Arofah dan Tarwiyah
Baca juga: Peristiwa Penting yang Terjadi pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah